Mike berjalan mengitari meja anak-anaknya. Zeke yang menjadi ketua kelas sedikit khawatir dengan kedatangan Mike selaku wali kelas. Pasalnya, mereka membuat onar ketika jam kosong tiba. Mike dengan insting kuatnya, segera mendatangi kelas.
"Yah, kalian selalu berbohong. Untung saja saya mengetahui hal ini sebelum sir Zackley mendengar keributan di kelas saya. Baiklah..."
Mike mendekati Reiner kemudian mencium aroma rambutnya "Reiner, kamu tak melakukan tugasmu? Saya memintamu untuk mencatat siswa yang membuat keributan kemudian Zeke bisa meminta tugas kepada Mrs. Rico soal matematika. Annie, hah... Saya percaya kamu anak cerdas! Kamu bisa mengajari banyak hal kepada teman-temanmu bersama Pieck."
Pieck menatap Annie senang, namun Annie tak membalas tatapannya. Dia menenggelamkan wajahnya di atas meja. Mike berjalan kedepan kelas lalu menulis sesuatu di papan tulis.
"BAIKLAH, SEMUANYA BOLEH MENIKMATI JAM KOSONG, ASAL TIDAK PERLU BERISIK." Begitulah isi tulisannya.
"Zeke, awasi anak-anak! Saya akan kembali satu jam lagi!" Titahnya lalu berjalan meninggalkan kelas.
Semua penghuni kelas lantas tertawa ringan, mengekspresikan rasa senangnya dengan nada pelan yang di buat-buat.
"Hey, Pieck!" Ymir dan Historia mendekati Pieck yang sedang sibuk mengeluarkan buku-bukunya. Hal itu membuat Ymir tersenyum mesem melihat begitu banyak buku-buku yang dia simpan.
"Pieck, aku cukup takut dengan buku-bukumu! Aku lebih baik membaca manga dan beberapa komik-komik Yaoi daripada harus pusing menghafal rumus Trigonometri!" Ucapnya merangkul bahu Historia.
Pieck terkekeh renyah kemudian menyingkirkan buku-bukunya separuh. "Aku hanya membereskannya, lagipula aku ingin membaca novel fiksi."
Mata Historia berbinar. "Wah! Kau suka? Genre apa yang menjadi favoritmu? Romantis? Misteri? Atau..."
"Aku suka genre Chicklit dan fiksi sejarah. Oh! Hal yang berbau sci-fi juga suka!" Balasnya mengeluarkan salah satu buku novel favoritnya.
"Apa kamu tertarik dengan hal semacam itu?" Tanya Ymir.
Pieck hanya membalasnya dengan anggukan "Aku suka memecahkan beberapa misteri di cerita Riddle."
"Uhm... Bolehkan aku meminjam beberapa bukumu, Pieck? Aku penasaran dengan genre yang kamu suka!" Ucap Historia.
"Tentu saja boleh! Pinjaman sesuka hatimu, ah! Aku mengundangmu juga untuk berkunjung ke rumah. Aku memiliki perpustakaan pribadi di sana. Semoga kau suka!" Pieck tersenyum simpul.
"Ya ya ya! Nanti aku dan Historia bisa berkunjung ke rumahmu. Ah, apa kau punya koleksi komik hentai?"
✨✨✨✨✨
Levi menjemput Erwin seperti biasa. Sore ini ia terpaksa menjemputnya lagi sebab mobil yang sejak kemarin di pinjam Mike mengalami kerusakan suku cadang. Seperti rencana Levi kemarin, ia ingin mengajak Eren setelah jam pulang tiba. Meski ini sedikit sulit di karenakan Mikasa terbiasa pulang bersama Eren, dia awalnya tak percaya dengan semua alasan yang dibuat Eren.
"Mikasa, hari ini ayah menjemputku. Aku harus mengantarnya mencuci mobil, jadi kau pulang duluan saja." Pinta Eren.
Mikasa hanya terdiam, kemudian Eren mengikat syal merah maroon miliknya ke leher Mikasa. "Syal ini akan menemanimu. Jadi, kamu tak perlu khawatir. Armin akan menemanimu pulang." Bujuknya.
Rona wajah Mikasa memerah dibalik syal. Ia mengangguk tanda setuju dengan permintaan Eren.
..
...
KAMU SEDANG MEMBACA
SNK : New Life Afterward
Fanfiction"Kehidupan baru saja di mulai, Erwin. Lakukan apa yang kau suka. Lakukan apapun yang belum pernah kau lakukan." Ucap Levi sembari meneguk tehnya. "Apapun? Hal yang membuatku cukup sedih adalah, tidak semua orang mengingat masalalu itu seperti kita."...