Sekolah kembali di buka setelah liburan, semua siswa antusias menyambut hari pertama sekolah. Tidak dengan Porco yang sejak tadi pagi merasa tak lara melakukan aktivitas apapun. Dimulai berangkat terlambat, di hukum karena memainkan ponsel dikelas bahkan menyisir rambut ketika jam pelajaran Mrs. Nanaba. Sungguh awal yang membuatnya jengkel.
"Pokko? Kau sedang apa?"
Pria itu hanya menoleh sebentar kearah sumber suara.
"Tak perlu ku jawab pun, kamu sudah tahu apa yang sedang aku lakukan, pieck." Porco sibuk menyikat toilet lalu mengambil ember berisi air untuk membersihkan lantai.
Pieck hanya mengangguk lalu mengambil alat kebersihan disampingnya. "Ahh... Kalau begitu aku akan membantumu, pokko!"
Pria itu tersentak lalu merebut tongkat pel yang dipegang pieck. "Tidak! Ini sudah menjadi tugasku, kau pergi saja bersama Reiner dan Zeke. Kau belum makan siang bukan? Cepatlah! Aku akan menyusul!"
"Tapi, aku ingin menunggumu..."
"Pieck! Ini perintahku!"
Pieck menatap Porco sendu. Lalu berjalan meninggalkan toilet. "Baiklah, aku akan menunggumu..." Ucapnya berjalan meninggalkan toilet.
Sementara itu Porco kembali menunaikan hukumannya.
🐥🐥🐥🐥
Connie, Jean dan Sasha. Trio ini berjalan mengelilingi kantin mencari camilan yang mereka suka. Libur musim panas membuat Sasha merindukan kentang rebus yang dijual di salah satu kantin langganannya. Tentu saja sejak libur, Connie menjanjikan Sasha untuk membelikan beberapa kentang rebus. Itu membuatnya bersemangat ketika bell jam istirahat sekolah berdentang. Sementara itu, Jean hanya mengikuti kemana mereka pergi, Jean hanya ingin memamerkan pesonanya terhadap adik kelas yang sibuk mengantri di kantin. Begitulah Jean, selalu ingin menjadi siswa populer di sekolah.
"Chotto matte?!" Sasha berhenti melangkah.
"Nani?"
Gadis itu berjalan menghampiri seseorang yang sedang membenamkan wajahnya di atas meja kantin.
"Eh?! Daijobu?" Ia menurunkan kepalanya ke bawah meja memastikan orang tersebut baik-baik saja.
Connie yang melihat tingkah Sasha lantas menjewernya.
"Hey! Itu tidak sopan baka! Sepertinya dia memang tertidur? Kau kenal?"
Sasha menggeleng "Tidak, tapi aku sedikit khawatir padanya. Dia terlihat sendirian di sini..."
"Ah! Kalian hanya mengganggu seseorang saja! Ayo, bukankah kau ingin kentang rebus Sasha?!" Jean menarik lengan Sasha dan Connie.
Keduanya mengikuti langkah Jean, namun sang empu yang sedari tadi mendengar samar-samar pembicaraan mereka bertiga terbangun dan mulai menoleh kearah mereka yang menjauh.
"Hey!" Panggilnya.
Sasha, Connie dan Jean menoleh.
"Kalian ingin kentang rebus? Antriannya sangat panjang, dan sepertinya sekarang sudah habis. Kemari, aku punya beberapa kentang rebus untuk kalian!" Pekiknya ramah.
Jean yang melihat sosok tadi memanggil mereka itu terlihat seperti mulai berandai-andai. "Kawaiii..." Desahnya pelan.
Sasha yang girang dengan tawaran pieck lantas berlari menghampirinya. "Ya ampun! Kenapa kamu memberikannya pada kami? Tentu saja kami tidak akan menolak tawaranmu!" Mata Sasha berbinar melihat beberapa kentang rebus yang dibungkus paperbag.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNK : New Life Afterward
Fanfic"Kehidupan baru saja di mulai, Erwin. Lakukan apa yang kau suka. Lakukan apapun yang belum pernah kau lakukan." Ucap Levi sembari meneguk tehnya. "Apapun? Hal yang membuatku cukup sedih adalah, tidak semua orang mengingat masalalu itu seperti kita."...