Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡
▪▪▪▪▪
"Re! Tunggu njir!"
Revan menghentikan langkahnya.
"Astaga dari tadi baru berhenti! Gue sampe mau asma ngejar lo!" Ucap Farez memegang pundak Revan dengan nafas yang tidak teratur.
"Emang lo punya penyakit asma?" Tanya Varga yang baru saja sampai menyamai mereka berdua.
Farez menyengir kuda. "Engga sih, ya kan biar dramatis aja"
"Setres!" Ujar Varga kepada Farez. "Re, lo kenapa sih? Emang salah kalo Ovie juga sekolah disini?" Lanjut Varga.
"Salah besar." Jawab Revan dengan tatapan menusuknya. (Jleb🔪)
"Tapi.. bukannya lo sendiri yang nyuruh dia tanya ke gue sama Varga, Re?"
Revan menaikan satu alisnya bingung.
"Iya, Re. Waktu itu dia ngajak kita ketemu, katanya ada hal penting. Ya dia tanya kekita kalo lo mau lanjut dimana" tambah Varga.
"Dan kalian jawab tanpa bilang dulu sama gue?!"
"A-anu, Re,-"
"-sebenarnya hari itu gue mau hubungin lo. Tapi Ovie nyegah gue katanya lo lagi gym dan ga mau diganggu. Dan lo tau? Nih curut comberan yang langsung njeplak lo mau lanjut dimana" tunjuk Varga kepada Farez.
Seketika wajah Farez langsung pucat pasi. Ya bagaimana tidak, Revan itu kalo udah ngamuk mulutnya ga pernah capek buat gerak. Ya kali Farez mau kena amukannya. Setiap hari saja dia sudah menjadi langganan suara nyaring dari ibunya karena nilainya yang selalu monoton. Segitu - gitu aja. Mending kalau sembilan puluh. Enam puluh aja ga nyampe woi!!!
"S-sorry, Re. G-gue pikir kan ga ada s-salahnya gue ng-ngasih tau lo hehe" cicit Farez mulai berjalan kebelakang tubuh Varga.
Revan mengepalkan kedua tangannya. Melihat Farez lekat.
"Lo bego apa bodoh?! Harusnya lo tau kalo gue nge-gym selalu bareng kalian! Dan kenapa juga kalian baru cerita sekarang disaat gue udah tau?! Sekarang apa? Apa hah?! Dia udah satu sekolah lagi sama gue! Seharusnya kalian itu ngerti kalo gue risih sama dia. Gue pengen bebas! Apa perlu gue benturin kepala lo ke tembok supaya lo ga bodoh lagi?! Arghhh!!"
Kan benar dugaan Farez. Revan si cowok cold sekalinya ngamuk mulutnya ga pernah capek buat gerak. Udah kaya emak - emak. Tapi tenang, Revan ngamuk seperti itu jika kepada kedua sahabatnya saja. Selainnya, ya baku hantam lah. Maklum didikannya Valerie yang mantan fighter itu tuh..😎
"Udah, Re udah! Gue lebih milih lo jadi pendiem dari pada nyerocos aja mulutnya. Lo kalo ngomong nyakitin ati sumpah! Sorry , Re sorry..." ucap Farez mengelus dadanya.
"Udah lah, Re. Lagian nasi udah jadi bubur. Lo terima aja. Kepalang tanggung kita udah jadi siswa disini juga. Farez juga ga sepenuhnya salah. Benar kata dia, posisi Ovie yang notabennya cewek lo jadi ga salah kan kalo Farez ngasih tau?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Boy
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] *Saquel Possessive vs Bad Girl •••• "Re!" "Revan!" "Ih Revan budek!" "Sayang!" Revan menoleh. "Ga usah panggil sayang." "Kenapa?" "Gue ga suka sama lo" "Tapikan kita pacaran!" "Pokoknya ga usah panggil sayang!" Revan pergi...