9 : Kantin

4.9K 225 7
                                    

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪▪▪▪▪

"Re, gue duduk sama lo ya? Soalnya Varga kalo ulangan pelit! Ga pernah mau nyontekin gue" ucap Farez setelah Revan sampai didepan kelas 10 IPA 1.

"Males gue nyontekin orang bodoh yang ga pinter - pinter!" Ujar Varga menatap Farez.

"Dimana - mana bodoh ya ga pinter - pinter, Var" tambah Revan.

"Sialan lo pada! Mentang - mentang pinter jadi ngatain gue!" Kesal Farez. "Gimana, Re? Gue duduk sama lo yaa"

"Terserah lo aja" jawab Revan enteng.

"Yes!!!! Gue aja yang milih tempat duduk, ntar malah kalo lo yang milih duduknya didepan meja guru lagi" kemudian Farez segera masuk kedalam kelas untuk memilih bangku.

"Emang sinting itu anak. Re, sini gue bisikin"

Revan menatap Varga bingung. "Ngapain?"

"Buru sini!"

Kemudian Revan mendekatkan telinganya ke Varga. Varga pun mulai membisikan sesuatu kepada Revan.

"Gimana Re?" Tanya Varga setelah selesai.

"Boleh juga ide lo. Oke, biar kapok itu anak" angguk Revan. Kemudian Revan segera masuk kedalam kelas diikuti Varga.

"Re! Sini woi! Kita duduk disini" panggil Farez yang sudah duduk dibangku pojok baris ketiga dari depan.

"Anjir lo mau mojok?" Tanya Varga kepada Farez.

"Ya engga lah. Gue udah nemuin tempat duduk yang strategis. Re, lo mau duduk dipojok apa pinggir?"

"Pinggir aja."

"Sip! Var, lo duduk dibelakang gue aja ya? Biar enak kalo gue mau gibah. Tinggal ngadep belakang, kelar! Soalnya sebelah gue susah kalo diajak gibah" ucap Farez kepada Varga.

"Idih udah kaya ciwi - ciwi aja" jawab Varga kemudian duduk dibangku belakang Farez dan Revan. Bangku paling belakang.

"Eh gue sebenarnya masih heran kok bisa ya kita satu kelas? Biasanya kan pecah gitu. Kita baru nyatu pas kelas tiga SMP" Tanya Farez memulai obrolan.

"Bahasa lo ambigu banget baru nyatu.," ucap Varga memicing.

"Cih lo aja yang sensitifan telinganya! Tapi emang lo ga ngrasa sih?"

"Gue yang ngatur."

Farez dan Varga sontak menoleh kearah Revan. "Maksud lo?"

"Gue yang ngatur supaya Farez dikelas kita" jawab Revan.

"Jadi awalnya gue ga sekelas sama kalian?" Tanya Farez yang diangguki Revan.

"Terus gue harusnya dikelas apa, Re?"

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang