8 : Sayang[×]

5.7K 250 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪▪▪▪▪


"Gimana? Lo udah tau dimana rumahnya?"

"Udah. Eh lo tau ga? Mansionnya gede banget, Lin!" Jawab Ovie.

"Udah keliatan sih dari mukanya Revan. Keliatan holang kayah haha"

"Ih Elin.. gue serius!"

"Iya - iya.. terus gimana?"

"Ga tau sih. Tapi secepatnya gue bakal ke mansion Revan sih"

"Ngapain?" Tanya Elin.

"Ya mendekatkan diri ke camer lah!"

"Idih gaya lo mendekatkan diri" toyor Elin kepada Ovie yang saat ini sedang senyum - senyum tidak jelas.

"Biarin! Gini ya, Lin, kalo anaknya susah dideketin, ya udah jalan alternatifnya ya deketin orang tuanya. Iya kan? Pinter kan gue?"

"Serah lo markonah!" Jawab Elin.

"Eh, Lin.. nginep sini yah temenin gue..." ucap Ovie tiba - tiba dengan puppy eyesnya.

"Hmm. Nanti gue kabarin nyokap kalo gue nginep di apart lo"

"Aww baik banget emang sahabat gue ini"

"Vi, buat ramen kuy lah!"

"Kuy!!!"

▪▪▪

"Re!"

Revan menaikkan sebelah alisnya mendengar panggilan dari Leon.

"Jawab jangan kaya orang ga punya mulut!"

"Ada apa pa?"

"Nah gitu dari tadi"

Revan hanya menghembuskan nafas pelan. "Ada apa? Revan mau kekamar, mau belajar"

"Sabar! Lagian papa heran, papa tanpa belajar aja udah pinter. Lah kamu udah pinter masih aja belajar"

"Ga tanya pa!" Jawab Revan mulai kesal.

"Yang nanya juga siapa! Oh ya, ini papa belikan kamu mobil baru. Dan ini mama belikan kamu motor sport baru" ucap Leon memberikan Revan dua buah kunci.

"Motor sama mobil Revan kan masih ada?" Bingung Revan menerima dua kunci tersebut.

"Kamu kan mulai besok udah bawa kendaraan sendiri, jadi butuh suasana baru kan? Ya udah mama sama papa belikan kamu mobil dan motor biar ga monoton aja" jawab Leon santai.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang