40 : Terpaksa

5K 185 3
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Bel pulang berbunyi. Reflek Ovie merenggangkan kedua tangannya karena terasa pegal.

"Pelajaran hari ini selesai. Kalian boleh pulang. Selamat siang" ucap guru sebelum keluar dari kelas.

"Siang!" Jawab murid serentak.

Setelah guru keluar, semua teman kelas Ovie pun mulai beranjak dari duduknya untuk keluar dari kelas.

Ovie menoleh kearah Elin. Gadis itu merasa ada yang aneh, karena sejak istirahat pertama tadi Elin menjadi sangat pendiam. Saat Ovie tanyapun, Elin hanya menggerakkan kepalanya saja untuk menjawab.

"Lin? Lo kenapa sih?" Tanya Ovie untuk yang kesekian kalinya.

Lagi dan lagi, Elin hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Sumpah lo aneh banget! Kenapa? Cepetan sini bilang ke gue, Lin?"

Tanpa menjawab, Elin pergi begitu saja. Meninggalkan Ovie yang masih didalam kelas dan menatapnya aneh.

"Ga biasanya Elin kaya gitu. Apa... Dia lagi sariawan ya?" Gumam Ovie menebak - nebak.

•••••

Tak terasa, hari berlalu begitu cepat. Seperti biasa, hari Minggu kembali menyapa.

Revan dengan celana pendek serta kaos singletnya menyambar sepatu kets ya yang berada di walk in closet.

Selesai memakainya, cowok itu mulai menyemprotkan banyak sekali parfum ketubuhnya.

Revan mengambil kunci mobil sportnya yang tertata rapih dilemari kaca kecil. Kemudian mulai melangkah keluar dari kamar dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya.

"Mau kemana, Re?" Tanya Valerie yang melihat putra semata wayangnya itu menuruni anak tangga dengan santai.

"Re, mau kemana?!" Tanya Valerie lagi karena pertanyaan yang sebelumnya tidak dijawab sama sekali oleh Revan.

"Revan!" Panggil Valerie dengan nada suara lumayan keras. Namun Revan tetap diam dan masih santai melangkah sampai dianak tangga terakhir.

Leon yang saat ini sedang duduk disamping Valerie pun geram karena istrinya diabaikan oleh anak tidak sopan itu. Kemudian pria itu melirik garpu yang ada ditangan Valerie. Segera dia mengambilnya dan memakan buah mangga yang masih tertancap digarpu itu.

Awalnya Valerie biasa saja. Tapi ketika wanita itu melihat suaminya yang dengan entengnya melempar garpu itu kearah Revan, sontak Valerie membulatkan matanya. "Sayang! Kam-"

"-awww!!! Sakit!!" Teriak Revan menghentikan omelan Valerie kepada Leon.

Revan segera melepas earphone dari telinganya dan menoleh kearah belakang. Tepatnya kearah meja pantry. Disana Revan melihat kedua orang tuanya.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang