34 : Jelous

5.8K 210 5
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

Lima belas menit mereka memakan makanan dikantin, kini Ovie dan Elin berniat ingin kembali kekelas.

Sebenarnya Ovie malas dan ingin lama - lama disini. Kalian tahu dong kenapa? Ya karena ada Revan🙃

"Mm, kita duluan ya?" Izin Elin yang diangguki Varga dan Farez karena mereka masih menghabiskan makanan masing - masing. Revan hanya diam sambil matanya sesekali melirik Ovie.

"Lin.. ga bisa ntar aja?" Bujuk Ovie lagi.

"Ga bisa, Vi. Tugas dikumpulin habis istirahat. Ya udah buruan!"

Ovie hanya mendengus dan menatap Revan memelas. Tapi cowok itu hanya diam dan tak acuh. Alhasil Ovie hanya pasrah mengikuti langkah Elin meninggalkan kantin.

"Vi, tungguin bentar ya gue mau ke toilet"

"Hmm" gumam Ovie dan menyandarkan punggungnya disamping pintu toilet menunggui Elin.

Baru saja dirinya ingin mengambil ponsel disaku seragamnya, sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya membuat Ovie mendongak.

"Ikut gue!"

Belum sempat Ovie menjawab tangannya sudah ditarik duluan meninggalkan toilet beserta Elin yang masih didalamnya.

Sebenarnya Ovie ingin bertanya, tetapi dia urungkan karena saat ini hatinya sedang berbunga - bunga. Kenapa bisa? Ya karena ini kali kedua Revan menggandeng, ah ralat menarik tangannya. Betul! Seseorang yang menarik tangannya itu adalah Revan. Pacar dinginnya.

Setelah lima menit mereka berjalan dengan Revan yang masih setia menarik tangan Ovie, kini mereka sampai ditaman belakang.

Revan duduk disalah satu bangku. Ovie pun menyusul Revan karena cowok itu sudah melepaskan cekalannya.

"Ada apa, Re?" Tanya Ovie menatap Revan dari samping.

"Lo suka dia?" Tanya balik Revan yang tidak dimengerti oleh Ovie.

"Dia siapa?"

"Jangan berlagak bodoh lo"

Ovie melotot tak percaya. Keningnya juga banyak sekali kerutan karena Ovie sedang berfikir keras. Apa sih?!

"Sumpah gue ga paham, Re"

"Gue tungguin sampe lo paham"

Ovie mengerucutkan bibirnya dan kembali dalam pikirannya. 'suka dia? Dia siapa? Jangan berlagak bodoh? Ditungguin sampe paham? Ga nyambung sialan!' -batin Ovie bingung.

Ovie menatap Revan sekali lagi. Berharap cowok itu mau langsung saja memberitahu Ovie. Tapi yang Ovie dapatnya hanya lirikan sinis dari Revan.

Ovie berdecak sebal dan melipat kedua tangannya. Tiba - tiba, sebuah jawaban muncul diotaknya. "Varga maksud lo?"

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang