10 : Tentang Ekskul

4.3K 215 1
                                    

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yaa♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

▪▪▪▪▪


"Morning, Vi!" Sapa Elin kepada Ovie yang baru saja berangkat.

"Morning to, Lin. Tumben jam segini udah disekolah" jawab Ovie kemudian duduk disamping Elin.

"Lagi kepengen aja hehe. Oh ya, nih lo isi mau ikut ekskul apa" ucap Elin menyerahkan selembar kertas kepada Ovie.

"Kok baru anak tujuh yang ngisi?"

"Ya kan masih pagi, Vi. Belum banyak yang berangkat"

"Lo pilih ekskul basket lagi?" Tanya Ovie setelah melihat pilihan ekskul Elin.

"Iya lah, gue sukanya cuma basket. Lo mau pilih apa?"

Ovie terdiam sibuk memikirkan sesuatu.

"Mm apa yah? Ntar deh gue ngisinya"

"Kenapa Vi? Istirahat harus udah dikumpulin"

"Gitu ya? Ya udah gue kekelas Revan dulu deh"

"Heh ngapain?!"

"Ya mau nanya dia ikut ekskul apa" jawab Ovie enteng.

"Lo yakin Revan bakal ngasih tau?"

"Lo lupa ya siapa gue? Jangan panggil gue Ovie kalo gue ga tau"

"Kalo lo emang ga tau terus gue harus panggil lo siapa?"

"Panggil... nona Immanuel haha" jawab Ovie kemudian keluar dari kelasnya.

▪▪

"Varga!"

Varga menoleh ketika namanya dipanggil. "Hm?"

"Gue mau tanya, ketua kelas lo siapa?"

"Kenapa, Vi?"

"Anu, Elin mau minta nomor setiap ketua kelas. Tapi dia malu makanya gue bantuin"

Varga mengangkat sebelah alisnya mendengar jawaban Ovie. Aneh.

"Yoga. Yang duduk dibangku pojok nomor dua dari depan." Tunjuk Varga kearah yang dia maksud.

Ovie mengikuti arah tunjuk Varga. Ovie melihat Yoga yang dimaksud Varga sedang sibuk dengan selembar kertas dimejanya. Ovie yakin, itu adalah lembar data ekskul.

"Thanks, Var"

"Oke."

"Eh lo mau kemana?" Tanya Ovie ketika Varga tidak masuk kedalam kelas.

"Kantin."

"Sendiri? Ga sama Revan?"

"Revan sama Farez udah nunggu gue disana"

"Ooh. Titip salam ya buat bebeb Revan" ucap Ovie tersenyum manis kearah Varga.

"Oke. Gue sampein nanti. Gue duluan" kemudian Varga segera menuju kantin.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang