31 : Jalan?

4.2K 217 3
                                    

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••••

"Re, kita mau jalan kemana sih?" Teriak Ovie lagi. Karena sedari tadi, Ovie terus saja menanyakan hal yang sama disepanjang perjalanan.

Revan sendiri sampai jengah mendengarnya. Padahal dirinya sudah menjawab jika nanti juga Ovie akan tahu. Tapi Ovie tetap Ovie. Menyebalkan! Maka dari itu, Revan langsung menyetel musik dengan volume yang sangat keras.

Ovie yang tak mendapat jawaban pun melipat kedua tangannya. "Revan budek!" Teriaknya lagi.

Tak lama, mobil Revan pun mulai menepi dipinggiran jalan. Ovie mengernyit bingung karena disini tidak ada cafe atau gedung apapun itu. Hanya jalan setapak yang Ovie lihat.

"Kenapa berhenti disini?" Tanya Ovie menoleh kearah Revan yang sedang melepas seatbelt.

"Lo ga liat? Itu setapak kecil. Mobil gue ga bisa masuk" jawab Revan.

"Lah terus kita ngapain kesini?"

"Ya kita jalan. Di apart lo kan gue bilang gue mau ajak lo jalan. Ya udah turun"

"Hah?! Jalan kaki maksud lo? Kemana? Disini kan ga ada apa - apa?"

"Disana ada taman bagus. Ada Cafe juga. Cepet turun, Vi"

Ovie hanya menurut saja dan keluar dari mobil Revan. Ovie memakai tas selempangnya dan menatap datar jalan setapak yang ada dihadapannya.

"Serius jalan kaki? Itu setapaknya nanjak loh, Re" pasti Ovie lagi.

"Iya. Telinga lo masih berfungsi kan? Diapart lo tadi gue ngomong apa?"

Ovie menoleh menatap Revan, "ngajak jalan"

"Gue ada bilang ngajak lo naik mobil ga?"

Ovie menggeleng lemas, "engga. Ya tapi, Re.. masa gue udah dandan cantik gini sama pake dress kaya gini kita jalan kaki?"

"Gue ga nyuruh lo dandan sama pake dress. Ya udah ayo. Lama, gue tinggal!" Ucap Revan dan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Ovie yang masih cemberut ditempatnya.

"Cepet, Vi! Mau jalan ga?!" Teriak Revan.

"Iya - iya!" Dengan berat hati, Ovie segera berjalan menyusul Revan.

Cukup lama mereka berjalan. Jalan setapak pun yang tadinya datar mulai menanjak. Ovie yang tidak biasa berjalan terlalu lama tanpa istirahat pun mulai merasa pegal dikakinya. Apalagi ini jalannya mulai menanjak. Hah!  Rasanya Ovie ingin menggunakan pintu Doraemon saja!

"Revan.. masih jauh ga sih?" Keluh Ovie kepada Revan yang sepertinya tidak merasa lelah sedikitpun.

"Dua puluh menit lagi" jawab Revan santai dan masih terus berjalan.

"Hah? Dua puluh menit lagi? Astaga, Re! Kita udah jalan tiga puluh menit dan Lo bilang masih dua puluh menit lagi?" Ucap Ovie tak percaya.

Sebenarnya, taman apa yang Revan maksud? Sepanjang jalan yang Ovie lihat hanya tembok berwarna - warni dan beberapa tanaman hias disamping kanan kiri jalan setapak. Tidak ada tanda - tanda tanah lapang ataupun orang berlalu lalang.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang