62.

7.7K 692 24
                                    

Tetap aku hargai kok siders, karena kalian masih mau menyempatkan membaca cerita ini sampai part ini.

Semoga aja nggak kalian gak bosen, amiin😁

Makasih juga yang selalu support aku, lope sekardus deh❤️📦

Happy reading

🍃🍃🍃

"Oma, wie geht es dir?" Vio memeluk wanita paru baya itu yang rambutnya mulai memutih.

(Nenek, apa kabar?)

Wanita itu tersenyum mengusap rambut Vio. "Nun, wie geht es dir und deinem Leib?" tanya wanita itu lembut.

(Baik, gimana keadaan kamu dan kandungan kamu?)

"Alhamdulillah, baik Oma," jawab Vio.

"Oma," panggil Ale membuat wanita itu menoleh lalu merentangkan tangannya. Ale langsung memeluk neneknya.

"Ich vermisse dich so sehr," ucap Annita.

(Aku sangat merindukanmu)

"Ich auch, Oma. Ich verabschiede mich und Vio will spazieren gehen, Oma,"ucap Ale.

(Aku juga, nek. Aku sama Vio pamit mau jalan-jalan ya nek)

"Wohin gehst du?" tanya nenek.

(Kalian mau kemana?)

"Bei einem Ausflug in die Stadt Triberg bleiben wir dort etwa zwei Tage," jelas Ale.

(Jalan-jalan ke kota Triberg, kita disana akan menginap sekitar dua hari)

"Kita berdua nggak diajak nih?" celetuk Adeeva.

"Terus nenek?"

"Ihr macht dort Urlaub. Oma zu Hause," ucap Annita.

(Kalian pergilah kesana untuk berlibur. Omah dirumah aja)

"Oma okay zu hause alleine?" tanya Vio.

(Oma nggak papa dirumah sendiri?"

Annita mengangguk. "Ja, ihr seid dort vorsichtig."

(Iya, kalian hati-hati ya disana)

"Fertig, Oma!" jawab keempatnya serempak. Annita tersenyum tipis seraya menganggukkan kepalanya.

(Siap, Oma!)

"Let's get ready!" seru Vio membuat mereka menggelengkan kepalanya.

••••••••••

Setelah menempuh perjalanan sekitar dus setengah jam kini keempat pemuda itu tengah bersantai di Hotel bintang empat Hotel Zum Ochsen.

Vio tak habis pikir dengan suaminya. Dari mana mendapat uang sebanyak itu untuk membayar? Atau selama ini Ale memelihara tuyul?

Ada-ada saja ibu hamil satu ini.

"Lo nggak gila, kan, Le? Ngajak kita nginap di hotel ini?" tanya Vio sekian kalinya.

Ale menghela nafasnya pelan mendudukkan dirinya disamping istrinya mengusap rambut wanita itu penuh sayang. "Gak papa sekali-kali. Apa sih yang nggak buat istri sendiri bahagia?"

Vio mengulum senyumnya lalu memeluk Ale erat. "Tapi jangan buang-buang duit juga, Ale," ucap Vio.

Ale terkekeh menangkup kedua pipi gembul itu. "Uang masih bisa dicari lagi, yang penting sekarang gue bisa lihat lo bahagia udah cukup buat gue ikut bahagia juga."

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang