65.

13.7K 800 89
                                    

Selamat datang diakhir part🙂

Happy reading

🍃🍃🍃

Kini kedua pasutri itu tengah berjalan mengelilingi pusat perbelanjaan. Untuk membeli keperluan debay. Mulai dari pakaian, popok, dan lain-lain.

Meskipun Ale sedikit khawatir dengan Vio. Karena kandungannya sudah mulai menginjak 9 bulan, kan nggak lucu kalo tiba-tiba lahiran di Mall. Semoga saja tidak.

"Pake kursi roda aja ya?" tawar Ale. Jujur tak nyaman membiarkan istrinya terus berjalan seperti itu.

"Nggak mau ih! Sekalian katanya Bu Dokter, kan disuruh olahraga. Ini olahraga tau namanya," ujar Vio.

Ale menghembuskan nafasnya berat. "Nanti kalo lo kecapekan gimana Vio? Gue gak mau ya nanti lo-"

"Akhhh! P-perut gue s...sakit, Le." Vio memegangi perutnya tangan satunya lagi meremas lengan suaminya.

Ale tampak panik mana banyak pengunjung menatap kearahnya lagi.

"GUE MAU LAHIRAN DODOL!" teriak Vio tak tertahan.

"Mas istrinya segera dibawa ke rumah sakit aja," ucap salah satu ibu-ibu.

Ale mengangguk segera menggendong Vio dibantu beberapa orang disana.

"Makasih ya, bapak-bapak, ibu-ibu, adik-"

"LO KALAU MAU ABSEN JANGAN DISINI, CEPAT JALANIN MOBILNYA AKH!!" teriak Vio lagi sambil menjambak rambut suaminya.

"Akhh iya-iya ini lepasin dulu," ringis Ale sambil mengusap rambutnya.

"Misi semuanya," lanjutnya.

Ale langsung menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

"ALE ANAK LO MAU KELUAR CEPETAN!!"

"Iya sabar aih, teriak-"

Bugh!

"BACOT!" Potong Vio.

Setelah sampai dirumah sakit Vio langsung ditangani dokter sedangkan Ale diluar ruangan mondar-mandir.

"Ale gimana Vio?" tanya Mami.

Disana sudah ada kedua orangtuanya dan teman-temannya. Sampai lupa tadi belanjaannya belum dibayar. Untung saja orang suruhan Papinya langsung mengangkut barang belanjaannya.

"Lagi didalem, Mi," jawab Ale.

Cklek

"Suaminya-"

"Saya, Dok," potong Ale dengan cepat.

"Silahkan masuk, Pak," ucap Dokter tersebut.

Ale mendekati Vio yang tampak tenang. Pria itu mengerutkan keningnya. Tadi aja teriak-teriak sekarang? Malah santai padahal mau proses lahiran.

"Hai," sapa wanita itu.

"Kok malah senyum-senyum sih?" tanya Ale heran.

"Ibunya mulai mengejan ya," ucap Dokter pria tersebut.

"Iya, Dok," jawab Vio dengan tersenyum genit.

Ale terbelalak. "Jangan sentuh istri gue!" sentaknya.

Dokter dan para suster langsung menoleh kaget. "Loh kenapa, Pak?" tanya Dokter bernama Abi.

"Nggak ada Dokter cewek?" tanya Ale dengan mata menajam.

"Ada, Pak."

"Panggilin!"

Vio menoleh melototkan matanya tak terima. "Aduh sakit.."

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang