33.

9K 766 36
                                    

Happy reading!

⚠️Hargai karya orang lain.

Enjoy guys!!

•••

Vio turun dari taxi menatap heran sekeliling. Alamat, betul. Tapi kenapa sepi seperti tak ada orang? Apa emang bener cuman orang iseng yang mengirim paket misterius itu?

Vio mencoba melangkahkan kakinya masuk ke dalam cafe. Menatap sekeliling bagus desainnya. Cocok untuk para remaja untuk sekedar bersantai, dan berkumpul disini.

"Kak!" panggil anak kecil dengan menenteng bunga mawar. Anak kecil itu menyodorkan bunganya pada Vio.

"Ini buat kakak." ucap bocah tersebut.

"Makasih, eh kamu mau kemana?" Bukannya menjawab bocah itu malah pergi. Vio beralih menatap bunga mawar merah ditangannya.

"Lurus, naik tangga."

Vio mengerutkan kening, apa lagi ini? Apa ia harus menuruti petunjuk itu?

Oke kita coba. Vio menarik nafasnya panjang lalu menghembuskan nya pelan mulai mengayunkan kakinya menaiki tangga.

Vio terus menaiki tangga dan ia harus berhenti karena didepannya terdapat pelayan cantik tersenyum kearahnya. Vio membalasnya.

"Mari saya antar mbak," ucap wanita itu menggiring Vio entah kemana.

Sesampainya diruangan semua tampak gelap. Vio menoleh dilihatnya dibelakang sudah sepi, wanita yang tadi ada dibelakang kini tak ada entah kemana.

"Mbak!" panggil Vio. Ia berjalan mundur memainkan tangannya. Ia tak tau harus bagaimana.

"Hihihihi~" Vio semakin bergetar mendengar seperti tawa kuntilanak.

"Hihihihi~ Vio~"

"WOY SETANG JANGAN NGADI-NGADI LO! KELUAR KALO BERANI!!" ucap Vio entah mendapat keberanian dari mana.

"Hihihihihi~"

"KALO GAK KELUAR BERARTI LO PENGECUT! SETAN BANGKE! JANGAN BIKIN GUE MERINDING SU!!" teriak Vio. Vio mencoba melangkahkan kaki kembali kedalam ruangan.

"WOY SETAN!" teriak Vio lagi.

"Hihihihi aku ada dibelakang mu~"

Vio lantas menoleh dibelakangnya berdiri kain putih berambut panjang. Vio melototkan matanya. Kain itu tampak lebih mendekat otomatis membuat Vio mundur beberapa langkah.

"Hihihihi~"

"BANGSAT! ANJ--

Tap

Vio membuka matanya kini ruangan menjadi terang. Seseorang berbaju putih itu mengibaskan rambut panjangnya kebelakang.

"ALE!!" jerit Vio. Lalu memukul brutal Ale. Ale tertawa melihat wajah ketakutan istrinya.

"Nyebelin! Gak mau ah tidur sama lo lagi! Pokoknya males!" ucap Vio merajuk menghadap kearah lain.

"BUNDA!!" pekik gadis itu langsung memeluk Vio.

"Ini maksudnya apa heh?!" tanya Vio menatap tajam keduanya.

"Udah duduk dulu, jangan marah-marah aja ih," ucap Ale menggiring Vio untuk duduk di kursi yang telah ia siapkan. Di meja sudah ada bunga dan lilin. Sangat romantis.

"Jelasin!" kata Vio sambil bersedekap dada.

"Gimana kejutannya? Masih mau marah sama gue?" ucap Ale.

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang