8.

13.4K 1.1K 65
                                    

Happy reading!

Selamat pagi, siang, sore, malam buat para readers yang masih setia membaca sampai sini!!

•••

"Milka gak masuk?" tanya Sinta. Vio menggelengkan kepalanya menaruh asal tasnya di atas meja.

Pagi ini Vio berangkat ke sekolah sedikit tenang. Tak ada Resta yang kini mengganggunya lagi.

"Kemarin ada apasih lo?" tanya Sinta penasaran karena Vio kemarin tampak tak baik-baik aja.

"Gak papa, cuma gue pusing aja sih." jawab Vio berbohong tak mau membongkar aib sahabatnya.

"Eh Sin, gue mau curhat dong." ucap Vio.

"Ada apa?" tanya Sinta merubah menghadap Vio sepenuhnya.

"Masa gue mau dijodohin sama ale-ale." ucap Vio mencurutkan bibirnya kesal. Sinta langsung terbahak.

"Ya bagus deh, couple play akhirnya menikah." ucap Sinta mengusap sudut matanya yang mengeluarkan air mata, karena tertawa.

"Amjay. Gak ah, gue masih mau koleksi mantan." ucap Vio. Sinta menggelengkan kepalanya.

"Awas, karma masih berlaku bos." kekeh Sinta.

"Dih, cobain deh." ucap Vio.

"Jangan ngadi-ngadi lu."

"Muka lu tuh anjrit anjrit!" ucap Vio.

"Temen dakjal emang lo."

••••

"Woy neng Vio." panggil si Riski pucek.

"Apa lo setan." sewot Vio.

"Dih, lo tuh setan." sahut Ale.

"Ngikut mulu lo!" ucap Vio menatap sinis Ale.

"Ya deh yang mau nikah." ucap Riski.

"Diem lo." semprot Vio dan Ale membuat teman-temannya terbahak.

"Amjir gue diserbu." kata Riski.

"Lo ganteng?" tanya Vio. Riski mengangguk angkuh.

"Ya dong, gue orang terganteng diantar kita." ucap Riski menepuk dadanya bangga.

"Ganteng lo ngaku mantan Vio?" ujar Rangga.

"Dih, emang gue dari lahir dah cute ye."

Maafin author yang makin tak jelas ini we.

"Diem lo, jijik gue dengernya." sahut Ale.

"Iri? Bilang sahabat." ucap Riski.

"Siapa yang mau jadi sahabat lo." ucap Dani. Riski memutar bola matanya malas. Selalu saja dirinya yang dibully.

"Gue ikhlas dibully para teman-teman laknat sekalian. Yang penting hamba dijodohkan dengan nweng Vio." ucap Riski membuat mereka bergedik jijik.

"Alay." cibir Ale.

"Bilang aja cemburu." sahut Riski menaik turunkan alisnya.

"Dih, cemburu sama kaleng rombeng kayak lo? Gak banget." ucap Ale.

"Dah ah, orang cantik diperebutkan mulu. Malu aku tuh." ucap Vio.

Pletak!

"Gak usah socan!" ucap Ale. Vio mengusap keningnya mencurutkan bibirnya kesal.

"Ngapain mulutnya dimonyong-monyongin minta dicium lagi?" bisik Ale. Vio melototkan matanya mencubit gemas perut Ale.

Ale terkekeh kecil mengusap rambut Vio. Tak luput dari pandangan teman-temannya. Vio menatap tajam Ale. Ale malah menaikan sebelah alisnya.

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang