31.

9.3K 812 22
                                    

Happy reading!

⚠️Hargai karya orang lain.

Enjoy guys!!

•••

Vio menerjapkan matanya. Matanya membulat saat tak melihat Lili disampingnya. Beralih melihat Ale yang masih memejamkan matanya memeluk Vio dari belakang.

Vio berusaha melepaskan tangan Ale dari perutnya, namun nihil Ale malah semakin mengeratkan dan menyembunyikan wajahnya dileher jenjang Vio. Merasakan nafas Ale dileher membuat Vio geli.

Vio memutar badannya menghadap Ale lalu menepuk pelan pipi suaminya. "Ale bangun," ucapnya sambil terus menepuk pipi Ale.

"Hemmmm," Ale hanya bergumam tak jelas membuat Vio menggelengkan kepalanya.

"Kalo mau tidur, tidur aja tapi ini tangannya singkirin dulu," ucap Vio.

"Bentar 5 menit lagi," gumam Ale kembali mengeratkan pelukannya mengikis jarak diantara keduanya.

Vio menghela nafasnya pelan tangannya terulur mengusap rambut hitam Ale. Ale semakin mabuk dalam sentuhan tangan istrinya.

"Lili kemana kok gak ada?" tanya Vio.

"Gue pindahin, ganggu aja," jawab Ale.

"Ya ampun berdosa banget lo, Le udah lepasin gue mau bantu bibi masak," ujar Vio.

"Gak, biarin bibi yang masak. Lo jangan ikut masak!"

"Kok gitu sih?" ucap Vio dengan bibir yang maju 5 centi.

Ale membuka matanya tangannya mengusap surai panjang istrinya. Ale terkekeh melihat Vio yang menggemaskan dimatanya. "Nanti kalo lo kenapa-napa gimana? Nanti kalau tangan lo kena pisau terus kalo kena minyak panas gimana hayo? Jadi biarin bibi aja ya yang masak." cerocos Ale.

Vio ternganga mendengar ucapan Ale. "Astaghfirullah Ale, gak akan kok. Gue cuma mau bantu masak," ucap Vio memelas.

"Enggak!" tolak Ale tegas. "Udah sana mandi."

"Yaudah ini lepasin dulu," ucap Vio. Ale langsung melepas pelukannya. Vio duduk mencepol asal rambutnya.

Bukannya ke kamar mandi Vio membuka pintu kamar. "Mau kemana?" tanya Ale.

"Mau bantu bibi, bye.." Ale bangun lalu mendekap tubuh Vio dari belakang.

"Jangan coba-coba kabur!" ucap Ale menatap tajam Vio.

Vio memberenggut. "Ayolah Le, gue mau bantu mereka."

"Nurut! Sana mandi," perintah Ale. Vio melepaskan tangan Ale langsung berbalik menuju kamar dengan kaki dihentak-hentakkan. Mulutnya tak berhenti menggerutu.

•••••••

Vio keluar dari kamar mandi mengenakan handuk yang melilit hingga dada melirik Ale yang tengah bersandar pada punggung kasur sambil bermain ponsel.

Vio mendengus lalu melengos menuju walk in closet. Setelah berganti baju ia hanya memakai baju oversize berwarna pink dan hot pants yang tertutupi baju kebesaran miliknya.

"Sana mandi," ucap Vio sembari mengambilkan baju untuk Ale.

Ale meletakkan ponselnya diatas meja lalu mengambil handuk. "Tunggu sini sampai gue selesai mandi, jangan kabur lagi!" ucap Ale.

Ale menuju pintu lalu menguncinya. Setelah itu masuk kedalam kamar mandi. Vio menyumpah serapahi suaminya yang mulai posesif. Ia berjalan menuju kasur lalu menghampaskan tubuhnya ke kasur dengan posisi tengkurap.

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang