17.

10.6K 1K 79
                                    

Happy reading!

Enjoy guys!

•••

Vio menerjapkan matanya beberapa kali. Pertama yang ia lihat adalah wajah tampan Aleandra. Di hati Vio sangat senang, sekian lama dirinya tak sedekat ini dengan Ale.

Entah Vio sangat senang mengingat akhir-akhir ini Ale sangat perduli dengannya. Jadi teringat masa kecilnya yang selalu kemana-mana berdua.

Vio mencoba melepaskan tangan Ale yang berada di pinggangnya. Bukannya lepas, Aleandra malah semakin mengeratkan menyembunyikan wajahnya di lekukan leher Vio. Vio menepuk pipi Ale.

"Ale, bangun dah siang." ucap Vio mengusap pipi mulus Ale. Ale hanya bergumam tak jelas tanpa merubah posisi malah makin menelusupkan wajahnya dileher jenjang Vio.

Vio merasa geli saat nafas Ale menerpa kulitnya. "Bangun Ale!!" seru Vio tepat ditelinga Ale.

"Bentar, elah ganggu gue tidur aja lo." ucap Ale.

"Bangun gak?!"

"Lima menit lagi Vi, gue ngantuk sumpah." gumam Ale.

"Yaudah tidur lagi, tapi ini lepasin dulu." Ale menggelengkan kepalanya menggigit pundak Vio membuat Vio memekik kaget memukul kepala Ale.

"Ngapain lo gigit heh?!"

"Makanya diem, gue ngantuk." ucap Ale kembali memejamkan matanya. Vio menghela nafasnya berat membiarkan Ale tidur dengan memeluknya erat.

"Jangan erat-erat juga tolol!"

"Diem Vio." gumam Ale semakin merapat ke Vio. Vio mendengus sebal dan ikut memejamkan matanya.

10 menit berlalu Vio membuka matanya melihat Ale yang tertidur pulas, tanpa niatan merubah posisi semulanya. Vio mengusap rambut halus milik Ale.

"Kalo gini kan ganteng, gak banyak tingkah." ucap Vio.

"VIO ALE SARAPAN DULU!!" ucap Mommy dari dapur.

"SEBENTAR MOM!!" sahut Vio tak kalah keras. Ale mendengar teriakan Vio lantas memukul mulut Vio. Vio melebarkan matanya mengusap bibirnya.

"Sialan lo!" desis Vio mencubit perut kotak-kotak Ale.

"Jangan teriak-teriak! Tenggorokan lo gak sakit gitu? Mau gue ambilin air putih hm?" ucap Ale. Vio menggeleng melepaskan rangkulan tangan Ale di pinggangnya lalu menuju kamar mandi.

"Baju gue disini masih ada kan?" tanya Ale.

"Cari aja di lemari." jawab Vio.

Ale lantas membuka lemari mencari dibagian bawah tempat dimana baju-bajunya dulu tersimpan. Bukan apa, Ale selalu meninggalkan bajunya disini saat keluarga Ale menginap dirumah Vio.

Sedekat itu kedua keluarga itu. Tapi apakah Ale dan Vio tak memiliki rasa sedikit pun satu sama lain. Entahlah biar waktu yang menjawab.

Ale tak sengaja melihat kotak berwarna merah dengan pita diatasnya. Ale mengambilnya dengan sudut bibir terangkat. Ale mengambil isi kotak tersebut.

Ia teringat masa kecilnya, saat dimana Vio berulang tahun dan ini adalah kotak hadiah pemberian darinya. Yang berisi baju dan boneka yang selalu terpajang di kasur.

"Apa gue mulai suka sama Vio?" gumam Ale lalu dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Gak mungkin, ngadi-ngadi lo Le." ucap Ale terkekeh sendiri.

Ale mengembalikan kotak itu langsung duduk ditepi ranjang. Lalu berdiri didekat meja belajar Vio. Ale mengangkat pigura bergambar dirinya dengan Vio saat masih kecil.

Playboy VS PlaygirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang