Bab 10 [ hampir aja ]

4K 591 48
                                    

Baby Jwi ; Jisung Ft. Nct Dream

.
.
.
.

"Mamamamamam~~ bipbipbiiippp~~"

Jisung mainin pipinya, bibirnya Jisung tutup pakai telapak tangan kanannya.

Duh gemes.

Lagi menunggu salah satu kakaknya yang mau jemput dia pulang, tapi gak sampai-sampai.

"Iih Kak Nono lama banget!"

Iya, yang dia tunggu itu Jeno. Gak tau kakak satunya itu kemana.

"Oo~~ ai nid yuuu.. yuuu~~" Jisung jadi ngikutin lagu yang sering dinyanyiin Renjun. Faded in my last song, lagunya ensiti.

"Hai adek"

Jisung nengok kesamping, melihat pemuda dengan pakaian serba hitam.

Masih inget kata-katanya Kak Lele, "katanya, kalo ada orang yang pake baju item-item, itu berarti orang jahat!"

Sedangkan yang masih polos percaya-percaya aja.

"Om siapa? Orang jahat ya?"

To the point banget dek.

Om itu duduk di bangku sebelah Jisung duduk, terus natap Jisung yang masih natap om itu takut.

Omnya geleng-geleng kepala, lalu tersenyum di balik masker hitamnya.

"Gak kok, om temennya papa kamu"

Jisung mendelik, pinter banget bohongnya.

"Tapi Jwi gak punya papa, punyanya kakak. Maaf ya om, Jwi mau pulang"

Omnya nahan tangan Jisung, "oh iya lupa, om ini temennya kakak kamu. Maaf ya om lupa.."

Jisung natap omnya, "ooh.. om temennya Kak siapa?"

Untung Jisung pinter, jadi dia gak bakal percaya sama orang asing. Nih hasil didikkannya Kak Mark.

Bukan Haechan.

Om itu mengernyitkan dahinya, bingung.

"Ehmm.. ya kakak kamu~ om lupa namanya siapa"

Halah temen apa temen, nama temennya aja lupa. Tolol.

"Om jangan bohong, dah ah Jwi mau pulang"

"E-eh dek! Sini deh om punya permen"

Mata Jisung langsung berbinar, namanya anak kecil ya pasti bakal luluh sama yang namanya permen.

Eh tapi..

"Kalo ada yang kasih barang atau makanan dari orang yang gak Jwi kenal, jangan di terima ya"

Jisung masih teringat kata-kata Renjun waktu itu.

"Gak ah, Jwi gak kenal sama om!"

"Eh dek, kan om dah bilang. Om ini, temennya kakak kamu"

Jisung mengernyitkan dahinya, mulai luluh. Soalnya ada permen.

"Beneran om temennya kakak?"

Omnya ngangguk, "iya, nih permennya. Kalo gak mau om makan nih"

"Eh om! Buat Jwi aja, omnya dah tua. Nanti giginya ompong"

Omnya ketawa, terus nepuk-nepuk bangku yang masih kosong di sebelahnya. Kan Jisung berdiri.

Jisung mulai buka bungkus permennya, terus langsung dia masukkin ke dalam mulut.

Jisung natap omnya sambil senyum, "makasi om!"

"Sama-sama"

Setelah beberapa menit ngemut permen, Jisung ngerasa kaya ngantuk gitu.

Pengen bobok deh. Kangen kasur.

"Om~ Jwi kok ngantuk?"

"Yaudah, yok masuk mobil om. Om anter pulang"

Jisung cuma ngangguk, ngantuk banget.

Tap.. tap.. tap

Brukk

"HEH BANGSAT!"

(maaf kalo ada kata kasarnya, hehe. Terpaksa~)

.
.
.
.

"Adeknya gak papa, cuma kena obat tidur aja kok. Gak lebih"

Jeno menghela nafasnya lega, membungkuk badan tanda terimakasih.

"Makasi dok"

Dokter Qian tersenyum, "iya, lain kali jangan sampai terlambat lagi ya jemputnya. Takut kejadiannya keulang lagi"

Jeno ngangguk sambil senyum, "iya dok, sekali lagi terimakasih"

Dokter Qian memang udah jadi dokter pribadi keluarga Lee. Udah lama, dari orang tua mereka masih ada.

Dokter Qian senyum, "yaudah, saya keluar dulu ya"

Jeno ngangguk lagi, lalu menatap Jisung yang masih tidur.

"Jangan lagi ya dek, Kak Nono gak mau kehilangan lagi.."

.
.
.
.

Mo tanya dung, kalian maunya cerita ini sampai part berapa?

20? 20 keatas? 30? Tiga puluh keatas?

[✓] Baby Jwi'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang