Bab 19 [ Dream Company ]

3K 433 9
                                    

Baby Jwi ; Jisung ft Nct Dream

.
.
.
.

[ Tertekan ]

[ Frustasi ]

Dua kata yang menyimpulkan keadaan Lee Taemin sekarang. Rencananya gagal.

Entah.

Ia bisa luluh dengan kata-kata bocah yang baru saja menginjak usia 5 tahun itu, Jisung.

Perasaan apa ini? Apa ia mulai luluh dan menyayangi bocah itu? Sungguh ... Mustahil.

Mengingat kelakuan anak itu yang tengil bin ajaib, membuatnya teringat oleh mendiang sang kakak.

Kim Hara, meskipun Hara bukanlah kakak kandungnya, ia tetap menganggap Hara kakak kandungnya. Hara selalu memberikan kasih sayang yang tidak pernah ia dapat.

Serta, mata anak itu... Mirip sekali dengan tatapan mata Hara lima tahun lalu.

Tepat saat Hara melahirkan anak terakhirnya, karena saat itu kehamilannya berbeda saat Hara mengandung anak pertama, kedua, dan ketiganya. Yakni, sangat lemah.

Senyum manisnya merekah disaat-saat terakhirnya, Taemin masih mengingat jelas memori itu. Disaat mendiang kakaknya itu lebih memilih menyerah, dan memberikan sisa-sisa waktu hidupnya untuk 'anak' menyebalkan itu.

Tepat saat satu hari kemudian setelah Jisung lahir, ia berniat membunuh anak itu. Bahkan bayi itu masih sangat merah.

Tapi, rencananya gagal ketika ia ketahuan ingin membunuh anak itu.

Saat itu, Lee Taeyong -- suami mendiang kakaknya -- ingin mengecek anaknya, tapi Taeyong malah melihat dirinya hampir menutup hidung anak itu menggunakan bantal rumah sakit.

Apasi, gak paham.

Alhasil, ia terjerat di penjara selama 5 tahun. Karena kasus percobaan pembunuhan.

Taemin teguh.

Taemin mendongak, menatap wajah sekretarisnya yang berada di depannya sembari menundukkan kepalanya.

"Apa jadwal ku siang ini?" Tanyanya sembari memijat pelipisnya.

"Nanti sekitar jam satu siang, anda akan menghadiri pertemuan dengan direktur Dream Company."

Taemin mengangguk saja, "baiklah, anda boleh pergi"

Skip aja lah, takut bosenin.

.
.
.
.

"JADI DIREKTUR DREAM COMPANY ITU LO?! GUE KOK BARU TAU?!"

Mark melipat tangannya dengan santai, dengan posisi kaki yang sama-sama ia lipat. Menatap Taemin dengan malas melalui kacamata hitam nya.

"Iyalah, dari mana aja lo?" Tanya nya santai. "Gampang sih, gue bisa aja gagalin rencana gue buat ber-investasi di LeeTae Company. Gue sih yes, gak tau kalo mas Anang"

Taemin tentu bimbang. Jika Dream Company berhasil berinvestasi di perusahaannya, maka Mark adalah investor terbesar nya.

Kesempatan ini tidak dapat ia sia-siakan..

"Oke-oke, deal. Gue terima syarat lo!" Ucap Taemin dengan nada malas sembari mengulurkan tangannya di depan Mark.

Mark menjabat tangan Taemin. "Oke deal, dan lo gak boleh ngeluh"

Taemin menjawab dengan malas, "IYA IYA!"

.
.
.
.

YEY DOUBLE UP!

Maaf juga alurnya aku ganti, aku gak mau Taemin jadi antagonis... Huhuuu 😭😭

Jadi lah begini ...

Aneh ya? Ya maap..

Eh aku juga baru inget, kalo besok aku ujian matematika.. dan aku belom buka buku sama sekali.

Ish ..

Kenapa sih harus ada pelajaran Matematika?! Aku tuh mumet, Mumeettt.. sama matematika. .

( Curhatan hati seorang pelajar )

Hehe.. :)


See you next chapter kkak, llwuff yu!

[✓] Baby Jwi'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang