Selamat datang di chapter yang ke-2😚😚😚
Jangan lupa tekan 🌟🌟
💚SELAMAT MEMBACA💚
***
Hari ini adalah waktunya Jaehyun kembali ke rumah sakit keluarganya untuk memeriksa kembali keadaannya. Dia bisa berjalan dengan normal dan mulai bekerja lagi sekarang meskipun dari rumah, tapi setidaknya itu bisa membantunya untuk tidak terlalu memikirkan kejadian yang menimpanya beberapa minggu yang lalu.
Dia juga sering memperhatikan Jena yang semakin hari semakin terlihat lemah karena usia kehamilannya yang kini menginjak tujuh bulan dan Jaehyun sering dibuat resah karenanya. Bukan karena apapun, tapi belakangan ini menurutnya, Jena sangat menghindarinya semenjak kejadian saat dia bertanya tentang wanita yang menangisinya di rumah sakit waktu itu.
Setelah Jaehyun melihat Jena menangis di pelukan ibunya, wanita itu benar-benar menghindarinya dan malah tidur di kamar yang terpisah dengannya dan beralasan kalau dia takut mengganggu waktu istirahat Jaehyun.
Padahal Jaehyun malah merasa tenang saat wanita itu terlelap di sampingnya. Tapi Jaehyun juga tidak bisa berbuat banyak karena dia tidak mau mendebat istrinya dan menghormati keputusannya.
“Silahkan masuk tuan,”
Lucas mendorong pintu ruang kerja milik Jaemin dan Jaehyun segera masuk ke dalamnya.Di dalam sana dia bisa melihat Jaemin duduk sambil membaca beberapa berkas dengan sangat serius. Jaehyun berdehem dan berhasil menarik perhatian Jaemin yang kini terlihat meletakkan berkas itu di atas mejanya.
“Duduklah,” perintah Jaemin dengan datar.“Bagaimana keadaanmu? Apa masih ada keluhan?” tanya Jaemun sambil menatap Jaehyun dengan lekat. Jaehyun menggeleng kemudian menghela napasnya pelan.
“Aku baik-baik saja dan tidak ada keluhan apapun. Tapi... kepalaku sering pusing saat aku memikirkan sesuatu berlebihan dan itu terjadi beberapa kali belakangan ini.”
“Kalau kau memikirkan orang-orang yang terlibat dalam kejadian yang menimpamu beberapa minggu yang lalu, lebih baik jangan mengingatnya lagi atau bila perlu aku akan menelpon salah satu temanku. Dia adalah seorang psikolog dan ahli hipnoterapi jadi kau bisa...”
“Bukan. Kalau yang kau maksud adalah wanita yang menangisiku saat aku sadar, aku tidak akan menanyakannya. Hanya saja aku merasa kalau aku sedikit terganggu karenanya dan juga Jena,”
Alis Jaemin bekerut dalam dan menatap Jaehyun dengan tatapan ragu. Apa dia tidak salah dengar? Seorang Jaehyun merasa terganggu dengan Jena. Apakah Jaehyun sekarang sering memikirkan Jena? Kalau memang benar seperti itu, Jaemin akan sangat bersyukur sekali.
“Ada apa? Apa kau baru saja bertengkar dengannya? Apa kau menanyakan pertanyaan tentang wanita itu lagi pada istrimu?”
Pertanyaan telak yang dilontarkan Jaemin berhasil membuat Jaehyun bungkam. Memang benar dia menanyainya, tapi bukan itu yang membuatnya gelisah.
“Maaf aku memang menanyakan hal yang sama kepadanya sekali lagi. Tapi bukan itu yang menyebabkanku menjadi gelisah seperti ini. Keadaan Jena lebih tepatnya,”
“Kenapa kak Jena? Apa dia sakit?” tanya Jaemin tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.“Tidak, dia baik-baik saja. Tapi, kami tidur di kamar terpisah dan aku khawatir melihat kondisinya yang semakin hari semakin terlihat lemah dan juga usia kehamilannya yang semakin mendekati waktu melahirkan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOND ( Jung Jaehyun )
FanfictionHanya sepenggal kisah dari sebuah ikatan yang rumit namun tidak bisa dilepaskan. Menyerah dan berpisah hanya sekedar bualan dan tidak pernah sekalipun mereka lakukan. THE BOND (CERITA SUDAH LENGKAP YA BUND...)