DON'T TELL HIM

737 78 0
                                    

Sesuai janjiku tadi, aku post 1 chapter lagi malam ini💚💚

Jangan lupa tekan🌟🌟
Happy reading😙😙
Awas typo!!!!!

***


Jena dan Krystal keluar dari dalam ruang periksa setelah hampir satu jam mereka menghabiskan waktu di dalam sana dan Jaehyun menatap kedua wanita itu dengan tatapan bingung dan raut wajah sedikit cemas. Dia beralih menatap Jena yang menunduk dalam dan berjalan ke arahnya.

“Kenapa?” tanya Jaehyun sambil menatap Jena sedikit khawatir karena tiba-tiba saja wanita itu menjadi pendiam dan sama sekali tidak mau menatapnya.

“Biar aku jelaskan, Jae. Jena tidak apa-apa, mungkin hanya perubahan mood atau hal lain yang tidak aku ketahui. Dia baik-baik saja,” kata Krystal sambil mengetikkan sesuatu di komputernya.

“Lalu apa hubungannya roti bawang, mual dan telat datang bulan?” tanya Jaehyun dengan nada sedikit menuntut.

Jena memegang tangan Jaehyun yang berada di atas meja sambil mengelusnya dengan pelan berusaha menenangkan pria itu.

“Aku tidak apa-apa. Satu lagi, apa kau lupa aku tadi bilang kalau aku memang sudah biasa terlambat datang bulan? Dan ya, akhir-akhir ini aku merasa mual mencium aroma roti bawang, tapi bukan berarti aku hamil. Bisa saja kalau aku hanya bosan mencium aromanya,” kata Jena berusaha meyakinkan Jaehyun kalau dia memang baik-baik saja.

“Ini surat pernyataan kalau kau tidak hamil, oh iya Jaehyun, aku ingin bertemu denganmu akhir pekan nanti dan saranku, jangan ganggu Jena selama beberapa waktu yang belum bisa ditentukan.”

Jaehyun mengangguk samar kemudian menatap ke arah Jena yang tetap memasang ekspresi murungnya, dia sama sekali tidak mengerti apa alasan dibalik diamnya Jena. Padahal saat mereka kemari pun Jena masih sempat memarahinya. Dia harus mencari tahu sendiri sepertinya.

“Ayo pulang,” gumam Jena sambil berdiri kemudian membungkuk rendah ke arah Krystal dan mengucapkan terima kasih.

Jena keluar lebih dulu dan meninggalkan Jaehyun yang masih duduk di depan Krystal.
“Apa kalian baru saja menceritakan sesuatu?” tanya Jaehyun penuh selidik.

“Aku sudah bilang kepadamu, aku akan memberitahumu apa saja yang harus kau lakukan untuk Jena. Sekarang pulanglah” Kata Krystal dengan nada dingin. Dokter muda itu menatap ke arah sahabatnya dan menggelengkan kepalanya pelan.

“Benar-benar tidak berubah,” batin Krystal sambil memperhatikan Jaehyun yang keluar dari ruangannya.

***

Sesampainya di rumah, Jena segera masuk ke dalam kamar kemudian meringkuk di atas ranjang miliknya. Dia memejamkan mata saat Jaehyun masuk dan duduk di belakangnya.

“Kau kenapa?” tanya Jaehyun sambil menatap punggung Jena.

“Aku baik-baik saja. Oh iya, sepertinya tadi Yuri sangat mencarimu, temui saja dia.” Kata Jena sambil mendudukkan badannya dan bersandar di kepala ranjang kemudian tersenyum kecil ke arah Jaehyun. Ya, dia tadi melihat Yuri menelepon Jaehyun beberapa kali tapi panggilannya tidak diangkat sama sekali oleh pria itu.

“Kenapa?” gumam Jaehyun sambil menunduk.

“Kenapa apanya?” Jena menatap suaminya dengan kedua alis yang terangkat, dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi penasarannya.

“Kenapa kau lama sekali di dalam ruangan itu bersama Krystal? Aku tidak yakin kalau hanya sekedar memeriksa, karena saat Yuri diperiksa oleh Krystal tidak sampai selama itu. Kalian membicarakan apa? Apa kalian sedang mnggosipkanku?”

THE BOND ( Jung Jaehyun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang