Ey yo listen up!
Sebelum baca biasakan tekan 🌟🌟 ga sampe sedetik kok..😉
Oke bund???Baiklah, langsung aja..
Happy reading💙💙***
Disini lah Jena berada, di sebuah rumah yang sangat sederhana dan sebuah taman kecil di depannya. Jena menatap bagian luar rumah ini dengan takjub, letak rumahnya juga sangat strategis, tidak terlalu jauh dari tempat pemakaman kakaknya dan juga swalayan tentunya.
Setelah beberapa orang suruhan Jaehyun memasukkan barang-barangnya ke dalam rumah. Jena melangkahkan kakinya masuk ke dalam dan melihat sekeliling ruangan dengan takjub.
Ruangan ini sangat rapi dan sudah lengkap semuanya, mulai dari televisi, sofa, bahkan alat dapur sudah tertata rapi di dalam sana.
“Oh, pria itu sepertinya benar-benar akan memeliharaku dengan baik sampai aku mengandung anaknya.” Jena menggumam kemudian sadar akan sesuatu. Dia menunduk memegangi perutnya kemudian mengerutkan dahi bingung.
“Dia tidak menyentuhku lagi bukan? Jadi? Berarti dia memang benar-benar berusaha membuat Yuri hamil! Wah! Pintar sekali!” pekik Jena sambil menutup mulutnya dan terkikik geli.
“Nyonya, saya akan meninggalkan anda disini. Apa perlu kami bantu menata barang-barang anda?” tanya seorang pria yang dia kenal bernama Yesung, supir pribadi Jaehyun.
“Tidak usah. Barangku tidak terlalu banyak. Aku akan mengurusnya sendiri. Kalian bisa pergi,” jawab Jena sambil tersenyum ramah ke arah pria itu.
Kemudian, setelah menunduk hormat Yesung dan beberapa orang yang tadi ikut mengantarnya mulai keluar rumah dan kembali ke mansion besar itu lagi.
Jena segera masuk ke dalam kamarnya dan mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam kopernya. Dia merapikan semua sambil bersenandung kecil dan tidak ada hal aneh yang dia rasakan saat pertama kali memasuki rumah itu.
Hanya ketenangan yang bisa dia rasakan disni. Ya, walaupun tadi Jaehyun sempat mengatakan kalau dia akan mengunjungi Jena satu minggu sekali kalau dia tidak sibuk.
Malah Jena berharap Jaehyun tidak pernah mengunjunginya sama sekali, tapi dia juga tahu kalau Jaehyun mengunjunginya hanya sebatas formalitas saja dan itu tidak menjadi masalah yang besar baginya.
“Selesai! Baiklah, ayo kita ke arah dapur!” wanita itu berdiri kemudian berjalan ke arah dapur dan lagi-lagi dia dibuat takjub dengan pemandangan di depannya.
“Wah! Dia benar-benar menyiapkan semua ini dengan baik,” Jena menghampiri kulkas yang beada di dekatnya kemudian membuka kulkas itu dengan bersemangat. Dia menganga lebar saat melihat kulkas itu sudah terisi penuh dengan berbagai bahan makanan.
“Sawi putihnya banyak sekali. Aku akan membuat kimchi saja!”
Dia mencari-cari bubuk cabai dan bahan-bahan yang lain, ternyata masih ada yang kurang jadi dia memutuskan untuk keluar rumah dan membelinya sendiri.
“Atau, sekalian saja aku mencari kerja di sekitar sini. Pekerjaan apapun yang penting pekerjaan yang baik. Ya, baiklah ayo berangkat!” seru Jena dengan bersemangat.
Setelah memakai mantel, membawa tas selempang dan mengunci pintu rumahnya, Jena berjalan santai menuju ke swalayan yang letaknya mungkin sekitar satu kilo meter dari rumahnya, dan dia hanya perlu berjalan sebentar menuju halte untuk naik bus.
Sekitar sepuluh menit kemudian Jena sudah berada di depan sebuah swalan besar di daerah itu.
Tadi di perjalanan menuju halte, Jena baru menyadari kalau tempat tinggalnya di dekat N Seoul Tower dan dia bisa melihatnya dari halaman lantai dua rumahnya yang hanya sebuah tempat jemuran baju namun cukup luas. Benar-benar menakjubkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOND ( Jung Jaehyun )
FanfictionHanya sepenggal kisah dari sebuah ikatan yang rumit namun tidak bisa dilepaskan. Menyerah dan berpisah hanya sekedar bualan dan tidak pernah sekalipun mereka lakukan. THE BOND (CERITA SUDAH LENGKAP YA BUND...)