BRUH AND SIST

713 79 3
                                    

Karena saya sudah berjanji...
Oghey...💚💚

Selamat membaca, maaf kalo masih ada typo😊😊

💚SEKALI LAGI JANGAN SEENAKNYA COPAS IDE / CERITA ORANG YA, BIKIN SEBUAH KARYA ITU SUSAH LOH...💚

WELCOME TO THE STORY

***

Gaun kuning milik Jena melambai tertiup angin. Wanita itu masih setia berdiri di samping pusara kakaknya. Senyum tipis terukir di bibirnya, dan tangannya bergerak untuk menghapus air mata yang tiba-tiba menetes.

“Kak, tadi aku baru saja memeriksa kandunganku. Keponakanmu sehat dan bergerak sangat aktif. Tapi mereka tidak menyulitkanku, kok...”

Ya, Jena baru saja pulang dari klinik milik Krystal dan perkiraan dokter itu tepat sekali. Dia tengah mengandung anak kembar.

“Jaehyun juga tidak mengunjungiku hampir tiga bulan ini. Aku rasa dia sudah lupa kalau aku masih hidup, dan aku cukup bersyukur kalau dia memang benar-benar lupa.”

“Setidaknya, aku tidak merasa terusik dan takut berlebihan lagi, bukan?”

Jena tersenyum sambil menghela napas. Kemudian dia meletakkan sebuket mawar merah di dekat batu nisan kakaknya.

Wanita itu baru saja pulang dari klinik Krystal dan tentu saja dia pulang bersama dengan Jaemin karena paksaan Krystal.

“Aku tidak mau membiarkan seorang wanita hamil berjalan sendirian. Apalagi lihatlah perutmu yang sangat besar itu, Jen. Jangan membantah!” itulah kalimat andalan yang diucapkan Krystal saat Jena berusaha keras untuk pulang sendirian.

Entahlah sejak perutnya semakin besar, Krystal dan Jaemin sangat protektif padanya. Ditambah lagi sekarang mereka tahu kalau dia mengandung bayi kembar, bisa dipastikan mereka akan lebih ketat lagi mengawasinya.

“Ini makam kakakmu?”

Jena menolehkan kepalanya ke samping mendapati Na Jaemin yang berdiri di dekatnya.

“Kau... kenapa kau kemari? Kau membuntutiku ya?” tanya Jena sambil mengernyit tak suka.

Dia tadi sudah menyuruh Jaemin untuk meninggalkannya disini saja, ternyata dia salah. Jaemin masih menunggunya sejak tadi, dan sekarang dia ikut berdiri di sampingnya.

“Jangan lupakan kak Krystal yang akan menceramahiku kalau dia tahu kalau aku meninggalkanmu sendirian di areal pemakaman, kak.” Gumam Jaemin.

“Aku tidak salah dengar? Kau memanggilku, kakak?” tanya Jena sambil menatap Jaemin yang tersenyum jahil.

“Kau seumuran kak Krystal, dan aku dua tahun lebih muda darimu. Jadi? Apa kau mau aku panggil bibi?”

Jaemin tertawa terbahak-bahak saat melihat ekspresi Jena yang berubah kesal kemudian mengaduh kesakitan saat tangan Jena memukulnya bertubi-tubi.

“Jangan kurang ajar ya! Dasar tidak sopan!” pekik Jena sambil tetap memukuli bahu Jaemin. Sedangkan, lelaki itu hanya tertawa terbahak sambil sesekali mengerang karena pukulan Jena.

“Tapi aku serius kak...” kata Jaemin sambil mengatur napasnya. Kemudian berbalik dan menatap Jena dengan raut wajah seriusnya dan itu membuat Jaemin terlihat semakin tampan.

“Kak Krystal sudah menceritakan semuanya kepadaku, dan aku juga tahu bagaimana kelakuan Jaehyun. Kami sudah kenal cukup lama.”

“Bagaimana kalau lebih baik kita bercerita di tempat makan saja? Aku sangat lapar kak...” rengek Jaemin sambil menepuk-nepuk perutnya.

THE BOND ( Jung Jaehyun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang