Halo... I'm kambek
Seperti biasa, sebelum baca jangan lupa tekan 🌟Awas typo...😉
Happy reading!!😙😙***
Jaehyun meletakkan tubuh Jena yang sudah tertidur pulas di atas ranjangnya. Tangannya bergerak mengelus dahi wanita itu dengan pelan kemudian dia segera berdiri dan menatap kamar Jena.
“Kau menata kamar ini dengan baik, Jen” gumam Jaehyun.
“Enghh...”
Jaehyun menatap ke arah Jena yang melenguh kesakitan kemudian memegang tangan wanita itu.
“Masih sakit?” tanya Jaehyun hati-hati. Jena mengangguk kemudian berusaha membuka matanya, dia melihat Jaehyun berjongkok di samping tempat tidurnya dan tengah menatapnya khawatir.
Dengan lemah, Jena mengambil tangan Jaehyun yang tengah mengelus puncak kepalanya dan menggenggamnya dengan erat.
“Bisa kah kau menemaniku disini? Aku tidak bisa bergerak berlebihan, perutku sangat sakit,” kata Jena sambil menundukkan tatapannya, dia takut kalau Jaehyun akan menolak permintaannya mengingat pria itu selalu bersikap tidak peduli padanya.
Tapi respon yang dia dapat ternyata jauh berbeda, Jaehyun menganggukkan kepalanya.
Pria itu berdiri dan berjalan ke sisi ranjang Jena kemudian membaringkan tubuhnya di sisi Jena yang tengah memunggunginya sambil tetap memegang perutnya dengan erat.
“Kau butuh sesuatu? Air hangat?” tanya Jaehyun sambil menatap punggung Jena.
“Tidak. Istirahatlah.”
Jaehyun menghela napas kemudian memiringkan tubuhnya memunggungi Jena dan mulai tertidur. Ya, mereka berdua tertidur saling membelakangi, seperti orang asing.
***
Sinar matahari mengintip dari celah tirai yang bergerak tersapu angin. Jena menggeliat dan membalikkan badannya untuk menghidari sinar matahari yang menusuk matanya. Dia mengerang kecil kemudian memeluk sesuatu yang terasa hangat dan nyaman.
Jena semakin merapatkan tubuhnya saat wanita itu mulai merasakan udara dingin menyentuh kulitnya. Sedangkan seseorang yang dia peluk hanya tertegun dan memandangi wajahnya yang sedang terlelap dengan tenang.
Jaehyun tersenyum tipis kemudian mengusap kepala Jena dengan pelan sambil menatap wajah seseorang yang berstatus sebagai istrinya tersebut dengan intens.
Sungguh, rasa bersalah mulai menghampiri Jaehyun, apalagi saat melihat Jena kesakitan tadi malam. Dia ingin melepaskan wanita ini, tapi egonya lebih tinggi. Entah kenapa saat pertama kali melihat Jena, Jaehyun merasa yakin kalau Jena yang bisa membantunya dan Yuri suatu saat nanti, terlepas Jena akan menyetujuinya atau tidak. Setidaknya dia memiliki sesuatu yang bisa membuatnya yakin bisa bertahan dan berjuang bersama Yuri.
“Selamat pagi,” sapa Jaehyun saat melihat Jena mulai membuka matanya perlahan.
Terdengar gumaman dari Jena yang membalas ucapan selamat pagi dari orang yang masih dipeluknya dengan erat.
“Oh, astaga!” Jena berjengit dan segera mendudukkan badannya sambil menganga heran melihat Jaehyun yang berada di sebelahnya, tepatnya di atas ranjangnya.
“Ada apa?” tanya Jaehyun sambil berusaha menahan tawanya yang sebentar lagi meledak. Melihat ekspresi Jena yang kaget dan ketakutan membuat Jaehyun gemas sendiri dan sangat ingin mencubit pipi istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BOND ( Jung Jaehyun )
FanfictionHanya sepenggal kisah dari sebuah ikatan yang rumit namun tidak bisa dilepaskan. Menyerah dan berpisah hanya sekedar bualan dan tidak pernah sekalipun mereka lakukan. THE BOND (CERITA SUDAH LENGKAP YA BUND...)