SOMETHING WRONG

789 77 0
                                    

Sudah dua bulan Jena tinggal di dalam mansion ini. Kini dia sedang duduk di teras rumah setelah berkebun.

Dia memang sering mencari kegiatan baru disini agar tidak merasa bosan, bahkan Jena juga sering membantu para maid memasak atau kegiatan apapun yang bisa membuatnya merasa tenang berada disini.

Soal hubungannya dengan Jaehyun, masih tetap sama dan Jena juga tidak berharap mereka akan akur atau bahkan dekat.

Jena bahkan menghindari Jaehyun dan jarang mau berbicara dengan pria itu. Entah kenapa Jena masih merasa sangat kesal dan kecewa.

“Nyonya, waktunya makan siang,” seorang maid menghampirinya dan membungkukkan badan ke arah Jena.

Jena mendongak kemudian tersenyum dan bangkit dari duduknya kemudian masuk ke dalam rumah diikuti oleh maid yang memanggilnya tadi.

Setelah mencuci tangan, Jena segera mengambil piring di meja makan dan mengambil nasi serta beberapa lauk yang sudah dihidangkan di depannya.

Memang setiap siang hari atau bahkan malam, dia akan makan sendirian seperti ini karena Jaehyun masih berada di kantor bahkan dia sering tidak pulang ke rumah dan itu membuat Jena sedikit lega karena bisa lepas dari pengawasan pria itu.

Sudah satu bulan juga Jena merasa merdeka karena Jaehyun tidak melakukan “sesuatu” kepadanya dan dia berpikir mungkin dia sedang berusaha membuat Yuri mengandung anaknya.

“Dahyun, aku bosan. Bisa kah kau menemaniku keluar rumah hari ini?” ajak Jena ke salah seorang maid yang memang lumayan akrab dengannya karena usia mereka yang hanya selisih beberapa bulan saja.

Dahyun menoleh ke arah majikannya dengan tatapan takut. Dia takut kalau dia menyetujui permintaan istri tuannya, dia akan dihukum nanti.

“Jangan mencemaskan hukuman. Aku mengajakmu membeli sesuatu yang bisa kumakan.” Kata Jena sambil mengelus perutnya pelan. Dia heran kenapa dia menjadi cepat lapar daripada sebelumnya.

“Tapi anda baru saja makan nyonya!” tolak Dahyun sambil memegang pinggiran pantry dan menatap majikannya heran.

“Aku ingin makan kimbap dan es krim vanilla!” teriak Jena sambil menatap Dahyun dengan pipi menggembung yang menggemaskan.

“Lagipula Jaehyun juga tidak akan pulang malam ini,” gumam Jena sambil memainkan kuku-kukunya.

“Ayolah...” rengek Jena lagi.

Dahyun menatap majikannya dengan dahi yang berkerut dalam berusaha mencari alasan agar dia tidak sampai keluar rumah, karena tadi tuannya sudah mengingatkan Dahyun untuk tidak membiarkan Jena keluar rumah.

Dahyun menggeleng pelan tapi kemudian dia mengangguk dan membiarkan Jena menyeretnya keluar rumah. Kemudian dengan sigap, Dahyun memanggil salah satu supir pribadi untuk mengantar mereka ke tempat yang Jena maksud.

Disinilah sekarang Jena dan Dahyun berada. Sebuah restoran sederhana dan mereka sedang mengantre menunggu giliran memesan.

“Saya yang akan memesan. Nyonya duduk saja, oh iya, makan disini atau dibungkus?” tanya Dahyun sambil menatap Jena yang tubuhnya ternyata lebih pendek darinya.

“Makan di rumah saja, sekalian beli yang banyak untuk maid yang lain, es krimnya juga.” Jawab Jena dengan asal kemudian dia kembali menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Dahyun lagi.

“Ada lagi nyonya?” tanya Dahyun sambil menatap Jena yang sepertinya melihat menu yang terpampang di atas meja kasir.

“Aku mau kimbab tuna, salmon dan telur ya! Bungkuskan itu!” setelah mengatakan itu, Jena kembali ke arah kursi yang akan didudukinya tanpa mempedulikan tatapan takjub dari Dahyun.

THE BOND ( Jung Jaehyun )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang