『 07 : Switched 』

1K 176 15
                                    

Kini kedua anak kembar keluarga bermarga Choi itu tengah bersiap di kamarnya. Mereka tidur di kamar yang sama. Meski sebenarnya itu kamar Beomgyu. Tapi karena Beomie ingin untuk tidur bersama, maka keduanya pun tidur di kamar yang lebih tua lima menit darinya itu.

Bukan hanya tidur saja, mandi pun mereka bersama. Seperti saat setelah keduanya bangun dan membersihkan kamar Beomgyu. Keduanya memang suka menghabiskan waktu bersama sedari kecil sampai sekarang.

Setelah keduanya selesai mandi bersama, Beomgyu yang sudah mengenakan pakaian kasualnya beranjak ke dapur untuk membuat sarapan. Sedangkan Beomie kini masih di dalam kamar karena masih memilah-milah baju.

Sesampainya di dapur, Beomgyu langsung membuatkan menu sarapan. Sederhana saja, Ia membuat telur orak arik. Mungkin akan terlihat seperti keluarga yang kurang mampu, namun jika makanan tersebut enak, kenapa tidak? Kebetulan ini adalah makanan favorit adiknya —Beomie.

Tak lama terdengar langkah kaki di belakangnya dan membuatnya berbalik. Ia tersenyum melihat sang adik yang sepertinya masih mengantuk itu.

"Pagi kak Beom—" ucapnya terpotong karena menguap, tangannya Ia jadikan penutup mulutnya yang terbuka lebar.

Beomgyu tersenyum. "Pagi juga Beomie~ sana duduk, bentar lagi beres kok" Beomie pun mengangguk dan duduk di salah  satu kursi meja makan dan menatap kosong meja, efek masih mengantuk.

Seperti biasa, Beomie akan menggunakan hoodie keunggulannya. Hoodie berwarna putih. Sedangkan Beomgyu sendiri hanya mengenakan pakaian kasual berupa kaos berwarna hitam serta celana hangatnya yang berwarna abu.

Beomgyu yang kebetulan sudah selesai memasak pun langsung menyajikannya ke hadapan sang kembarannya itu. Membuatnya membuka matanya lebar-lebar di saat indra penciumannya menghirup aroma makanan yang sudah Ia rindukan sejak lama.

Beomie menoleh menatap sang kakak sembari tersenyum. "Makasih banyak kak Beomgyu~" Beomgyu mengangguk sembari mengusak surai sang kembarannya.

"Makan yang lahap Beomie" ucapnya sembari duduk di hadapan sang kembaran. Beomie mengangguk dan keduanya mulai makan sampai makanan tersebut habis tak tersisa.

Beomie yang sudah selesai makan pun langsung meneguk susu hangat yang baru saja kembarannya buat. "Pelan-pelan sayang" ucap Beomgyu lembut namun tak dipedulikan oleh si pendengar. Ia malah meminum susu tersebut dengan cepat.

Beomgyu yang sudah selesai pun langsung mengumpulkan semua alat makan yang telah digunakan lalu membawanya ke wastafel, untuk mencucinya.

Sesaat setelah selesai menghabiskan susu hangat tersebut layaknya orang yang terkena dehidrasi, Beomie menyimpan gelas kaca berukuran sedang itu ke meja dengan cukup keras.

Beomgyu yang baru memutar kran air pun menoleh dan membolakan matanya terkejut. "Kamu tuh ya! Kalau aku ngomong tuh dengerin makanya!! Kan jadi tumpah-tumpah gini!!" Bentak Beomgyu sembari berjalan cepat sembari mengambil tisu di meja makan.

Ia pun langsung mengelap susu yang tumpah mengenai lantai serta hoodie putih yang dikenakan Beomie.

Beomie terkekeh melihat sang kakak yang sedang membersihkan itu. "Makas— hic..." Beomgyu yang sedang mengelap lantai itu langsung mendongkak dan menatap Beomie yang cegukan.

Ia menghela nafasnya dan mengambil air dingin dari kulkas, lalu memberikannya ke Beomie yang masih cegukan itu. "Makanya kalau aku ngomong tuh dengerin! Jadi cegukan ginikan!!" Beomie mendiamkannya dan memilih meneguk minuman dingin tersebut.

"Pelan-pelan minumnya!" Bentak Beomgyu lagi sembari kembali membersihkan susu yang tumpah pada hoodie sang kembarannya.

Setelah Beomgyu beres dengan membersihkan kekotoran yang dibuat sang kembaran, Ia menatap sebentar kembarannya itu. "Udah baikan?" Beomie mengangguk lalu tersenyum. "Udah kak, makasih ya~"

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang