『 12 : Break 』

728 126 22
                                    

Hari yang cukup cerah, meski diguyur oleh ribuan partikel salju berwarna putih yang turun dari langit. Dan di saat ini pula, Beomgyu serta Beomie tengah duduk di atas sofa yang empuk. Diselimuti dengan selimut yang hangat, kedua pasang tangan mereka pun memegang erat coklat panas buatan yang lebih tua. Menatap lekat film yang tengah mereka tonton.

Sekarang sudah jam sepuluh pagi, keduanya sudah menonton film yang berbeda sedari jam enam pagi. Beruntung keduanya tidak memiliki tugas saat libur ini, jadinya mereka bisa bebas melakukan apa saja. Belum lagi Beomie yang jarang pulang ke rumah karena letak tempat belajarnya yang cukup jauh.

Mengenai masalah Beomie dan Terry, sedari kemarin Beomie mendiamkan seluruh pesan Terry. Meski sampai sekarang sepertinya Terry masih menghubunginya. Beomie yang penasaran apa Terry masih mencoba menghubunginya pun meraih ponselnya, namun saat dinyalakan, tidak ada pesan ataupun panggilan tambahan dari Terry.

'Apa Beomie keterlaluan ya?' batin Beomie sembari menatap sendu layar ponsel nya. Sebuah lock screen bergambar kan dirinya dan Terry yang sedang berada di bawah pohon sakura.

Beomgyu yang tengah tersenyum karena adanya adegan lucu dari film pun mendekatkan dirinya ke arah Beomie. "Beomie liat deh, orang itu bodoh banget!" ucapnya riang sembari menunjuk ke arah TV.

Tak ada jawaban dari Beomie, Beomgyu pun menoleh dan mendapati sang adik yang masih sedih karena kekasihnya itu. Ia pun melirik sedikit ke arah ponsel sang adik dan tertera nama 'Terry' di sana. Ia pun tersenyum dan mengelus pucuk kepala Beomie dan membuatnya menoleh karena terkejut.

"Masih ke pikiran ya?" Beomie mengangguk lesu, lalu kembali menatap layar ponsel miliknya.

"Beomie keterlaluan ya? Soalnya, Terry gak ngirim pesan lagi kak..."

"Dia kan kerja sekarang, ya kan?" Beomie yang teringat bahwa Terry kerja pun mengangguk. Ia langsung mendekatkan tubuhnya dengan sang kakak. "Dia kerja kak" Beomgyu hanya mengangguk.

"Kalau dia sama Yuri–"

"Sshhh... diem, gak boleh ngomong yang nggak, nggak, ya? Udah sini nonton aja, luangin waktu kamu buat pisah sebentar sama Terry, ya?" Beomie mengangguk dan memfokuskan pandangannya ke arah TV.

Keduanya pun kini sudah mulai terjerumus ke dalam alur cerita dari film. Mulai dari tertawa, sedih, jijik, bahkan sampai ketakutan, sudah mereka rasakan saat menonton beberapa film yang memiliki genre berbeda.

Setelah film ke tujuh mereka selesai, Beomgyu pun beranjak untuk mengganti kaset film. Namun langkahnya berhenti di saat layar ponselnya menyala dan bergetar. Ia pun mendekatkan dirinya pada ponsel dan mendapati Taehyun yang meneleponnya.

Ia mengambil ponselnya lalu menggeser bulatan hijau. "Halo?"

"Halo Beom"

"Kenapa nelpon Tyun?"

"Beom maafin aku ya, awalnya aku mau main bareng ke rumah kamu tapi tiba-tiba ada urusan mendadak"

Beomgyu tersenyum. "Gak papa, aku tau kok kamu sibuk kerja"

"Maafin aku ya Beom, maafin banget..."

"Ya udah sih gak papa, lagian nih ya, aku udah sering banget liat muka jelek kamu itu, mana hampir tiap hari lagi!" ucap Beomgyu ingin mengajak bercanda sang kekasih.

Taehyun terkekeh. "Ya udah deh, aku juga bosen kok liat kamu terus, aku mau nyari yang lain"

Beomgyu yang mendengarnya sontak saja kesal. "Taehyun!"

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang