『 17 : Sweetness 』

459 90 15
                                    

Setelah melihat pertengkaran kemarin malam dan mencoba mengejar serta mencari Beomgyu, Kai akhirnya menyerah. Ia pun pulang ke rumah Beomgyu. Mengingat di sana ada kembaran Beomgyu yang pasti sudah menunggu keduanya pulang.

Untuk mencari Beomgyu, mungkin ia akan beristirahat sebentar lalu mencarinya kembali nanti siang atau sore hari nanti. Ia pun mendekatkan dirinya pada pintu rumah Beomgyu lalu membukanya perlahan.

Melangkahkan kakinya menuju kamar milik Beomie untuk mengecek dan melihat keadaannya, ia malah dikejutkan oleh suara bising dari dapur. Ia sontak berlari ke sana, takut jika ada seseorang di sana atau Beomie yang sedang mencoba memasak.

Namun, di saat ia sudah sampai, ia melihat seseorang yang sedang memasak di sana. Dengan celemek yang memeluk erat tubuhnya, tangannya yang lihat menggunakan peralatan dapur, serta rambutnya yang berwarna merah itu membuat Kai mengelus dadanya lega. Ia pikir ada apa, ternyata ada Terry.

Ia pun mendekati sahabat lamanya yang sudah cukup lama juga tak berjumpa. Ia menepuk bahunya dan berhasil membuatnya melompat karena terkejut. Ia menoleh ke sampingnya dengan tatapan mautnya dan mendapatkan Kai yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Ngapain lo ke sini?" Tanya Kai.

"Gue yang harusnya nanya ke lo, ngapain lo ke sini?"

Kai terkekeh. "Gue ke sini soalnya gue numpang tinggal di sini sampe gue ke terima kerja di– eh, kalau gue udah nemu kerja yang pas buat gue" ucapnya dengan sedikit adanya koreksi. Takut jika ia marah karena menyebut kembarannya itu.

Terry mengangguk. "Gue ke sini juga lo udah tau kan?" Kai pun mengangguk paham. "Terus gimana?"

"Ya gitu, gak gimana-gimana"

"Lo jadi seme yang bener dong Te, kasian dia" Terry hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kalau kembarannya tau lo selingkuh kek gitu dari Beomie, bah! Gak akan diterima lo kalau mau lamar dia!" lanjutnya.

Terry yang memanas karena ucapan Kai pun menoleh ke belakang sembari menunjuknya menggunakan spatula, sedangkan Kai hanya terkekeh senang melihat Terry yang terpancing itu. "Diem lo anjing!"

Kai yang mendengarnya pun berusaha menahan tawanya sembari mengangkat kedua lengannya ke udara. "Wey! Tenang bos!" ucapnya dan tak lama ia tertawa karena tak tahan itu. Sedangkan Terry kembali membalikkan badannya dan kembali fokus pada kegiatannya.

"Gue udah bersumpah sama diri gue sendiri buat gak ngelakuin itu lagi Kai" Kai yang mendengarnya pun mengangguk paham. "Baguslah, lepasin aja tuh cewe, gue tau lo pacaran kan sama dia?"

Kai memang seperti itu, ia kadang suka bisa menebak apa yang tidak ia ketahui. Dan anehnya tebakan tersebut selalu saja tepat. Seperti saat ini, bahkan Terry tidak pernah memberi tahu siapa pun jika ia dan Yuri sudah berkencan selama ia dan Beomie memiliki jarak.

Terry mengangguk. "Gue udah mutusin dia" Kai mengangguk paham lalu mendekati dispenser setelah ia mengambil gelas. "Namanya siapa btw?"

"Yuri"

"Doang?" tanyanya setelah meneguk air putih.

"Ya enggak lah anjir! Nama lengkapnya Lee Yuri, kenapa?" Kai menggelengkan kepalanya. "Enggak, gue penasaran aja, soalnya yang namanya Yuri tuh banyak" Terry pun mengangguk paham. Dan setelahnya hening. Tak ada pembicaraan apa pun sampai,

"Gue sakit banget pas liat Beomie kecewa marah sama gue" kata-kata itu membuat Kai menoleh. "Selama pacaran gue gak pernah liat Beomie yang kayak gitu, gue emang bangsat ya, bisa-bisanya gue selingkuh dari Beomie yang notabenenya perfect dan udah buat hidup gue berwarna"

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang