『 25 : Finished? 』

386 50 1
                                    

Terry dan Beomie kini sudah sampai di kediaman rumah Choi. Keduanya berjalan masuk, sembari berharap jika Taehyun dan Terry tidak akan marah kembali. Baru beberapa langkah, keduanya disambut hangat oleh Beomgyu. Keduanya pun masuk ke dalam rumah.

"Kak Taehyun dimana Kak?" Tanya Beomie pada sang kakak.

"Ada di kamar kakak." Jawab Beomgyu pada Beomie, lalu matanya menatap Terry. "Kai ceritain semua, lo emang bajingan Terry." Ucapnya, kini pada Terry. "Kalau gue yang jadi pacar lo, udah gue putusin dari awal. Beruntung pacar lo kembarang gue." Lanjutnya.

"Kak..." Panggil Beomie, yang tak ingin melanjutkan amarah sang kembarannya.

Beomgyu pun menghela napasnya. "Gini-gini, gue gak tau masalah lo bedua apa, tapi gue mau lo, ama kembaran lo itu baikan. Sekarang." Terry yang tak terima menatap tak suka pada Beomgyu, ia berusaka protes, namun Beomgyu memotongnya. "Atau gak lo putus sama Beomie." Lanjutnya, sekaligus memotong Terry yang ingin protes.

Beomie pun menatap Terry. "Terry, turutin aja ya? Beomie juga gak mau kalau terry marahan terus sama kembaran Terry." Pintanya dan berhasil membuat Terry mengalah. Sangat lemah dirinya terhadap Beomie Yang meminta seperti itu.

"Kamar lo dimana?" Tanya Terry pada Beomgyu.

"Gue anterin aja." Jawab Beomgyu dan ketiganya, Terry, Beomgyu dan Beomie, pun pergi menuju kamar Beomgyu.

Sesampainya di sana, sesaat setelah Beomgyu membuka pintu kamar, keduanya hampir bercekcok kembali. Beruntung Kai berada di sana dan siap menahan amarah keduanya itu.

"Keluar Kai, biar mereka aja yang nyelesain semua." Ucap Beomgyu dan diangguki oleh Kai.

Taehyun yang tak terima dan tak suka pun menatap ke arah kekasihnya yang malah dibalas tatapan tajam. "T-tapi Gyu..."

"Mau putus? Atau mau... Tukeran posisi?" Ancaman Beomgyu yang selalu berhasil membuat Taehyun terdiam dan menurut.

"Terry maaf-maafan sama Kak Taehyun ya..." Pintanya pada Terry dan diangguki olehnya.

Terry pun masuk ke dalam kamar Beomgyu dan menatap intens sang kembaran yang terlihat cukup ketakutan itu. Belum lagi setelah pintu kamar ditutup.

"Kenapa lo? Takut?" Tanya Terry pada Taehyun yang masih terlihat takut itu.

Taehyun yang mendengarnya pun sontak langsung bersikap kuat. Ia menggeleng grogi. "N-nggak tuh! L-lo kali yang takut!" Ucapnya dengan grogi.

Terry yang melihatnya tersenyum gemas. Kembaran yang lebih muda darinya ini memang belum berubah sekali dari dulu. Ia pun duduk di tepi kasur. "Gue gak tau harus mulai dari mana."

"Kenapa gak mulai jujur kalau lo yang nyuri?!" Ucap Taehyun membentak.

Terry tersenyum. "Gue gak nyuri, Taehyun. Tapi paman kita." Jelasnya dengan singkat.

Namun bagi Taehyun, penjelasan itu masih kurang. Ia masih bingung kenapa bisa-bisanya pamannya yang salah? "Maksud lo apa, hah?!"

Terry pun menatap sang kembaran, ia tersenyum sebentar lalu menepuk-nepuk kasur di sampingnya. Menyuruh Taehyun duduk di sampingnya. "Duduk, tenangin diri lo."

Taehyun menggeleng kuat. "gak mau gue! Najis duduk sebelahan sama pencuri!" Ucapnya.

"Lo mau dijelasin gak?"

Mendengarnya, Taehyun pun mau tak mau menurut. Ia pun duduk di tepi kasur, bersebelahan dengan Terry dan dengan jarak yang cukup jauh. Duduk di ujung dan ujung dari kasur.

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang