『 08 : Date 』

918 160 12
                                    

Kini, Taehyun tengah melihat si manis berbentuk buntalan putih yang tengah menciut itu. Kini makin menciut karena dirinya tengah berjongkok menatap satu persatu boneka yang terdapat pada etalase toko.

Padahal jika dipikir-pikir dan diingat-ingat dengan baik oleh Taehyun, Beomgyu itu tidak terlalu menyukai boneka layaknya sahabat jauhnya yang kini tengah berada di Hawaii. Terlebih jika bonekanya sungguh banyak dan menumpuk sampai tinggi seperti Gunung Everest.

Buntalan putih tersebut menampilkan wajahnya dan menatap Taehyun. "Gak ada yang bagus~" rengeknya sembari mengerucutkan bibirnya.

Taehyun tersenyum gemas. Pengen nerkam sumpah, tapi dia tetap menahannya. "Emang boneka yang kamu mau yang kek gimana?"

Si manis berdiri dan membalikkan badannya, memosisikan pandangannya agar berhadapan dengan lawan bicaranya. "Pokoknya yang lucu-lucu gituu..."

"Yang lucu tuh kayak gimana sayang, hm? Coba lebih rinci lagi"

Si manis menunjuk bibirnya yang dikerucutkan, tanda dia tengah berpikir. "Pokoknya yang lucu!! Yang.. yang lucu... yang gini-gini, gituu..!!" ucapnya sembari memainkan tangannya di udara, memainkannya seperti tengah meremas-remas boneka yang ada di imajinasinya.

Taehyun terkekeh gemas. Ia lantas meraih muka si manis dan Ia unyel-unyel kan layaknya slime. "Kamu kok gemesin banget sihh??"

"Iihh sakiittt!!!" Teriaknya sembari melepaskan cengkeraman kekasihnya itu.

Taehyun tersenyum. "Maaf sayang, kamu lucu banget hari ini soalnya.." ucapnya lagi sembari mengelus pipi yang baru saja jadi korban penyiksaan tangan kekarnya.

"Terry jahat!! Beomie kesel sama Terry!! Hum!!" Teriaknya sembari memutarkan badannya dan berjalan menjauh sembari menghentakkan kakinya lucu.

Taehyun hanya terdiam. Sedikit keheranan dengan dua nama yang disebutkan sang kekasih. Meski begitu, Ia memilih untuk tidak memikirkannya terlebih dahulu sekarang. Karena dirinya harus memikirkan kekasihnya yang tengah kesal terhadapnya.

Ia pun berlari keluar kios boneka, Ia melihat-lihat sekitar namun Ia tidak melihat si manis di mana pun. Ia terus berlari sembari melihat sekitar.

Ia terus berlari dan berlari. Melewati orang-orang berpakaian tebal khas untuk musim-musim dingin seperti ini. Matanya pun terus menerus meneliti tempat yang Ia lewati. Namun Ia tak kunjung menemukan sang kekasih.

Perasaan takut dan khawatir mulai datang, keringat terus berjatuhan mengenai tanah dan menyatu dengan salju yang sedari tadi turun.

Seketika Ia melihat sesuatu yang serupa dengan si manis di depan kios jajanan. Ia menghela nafasnya lega dan mendekati si manis.

Ia menepuk bahunya pelan. "Sayang?" Yang dipanggil menoleh dan membuat Taehyun langsung memeluknya.

"Kamu jangan tiba-tiba pergi gitu Beom, please..." Beomie mengangguk-anggukan kepalanya lalu mengecup pipi sang kekasih dan melepas pelukannya.

Beomie pun menoleh menatap kios jajanan tersebut. "Mau ini~" pintanya merengek sembari menunjuk kios tersebut.

Taehyun cepat-cepat mengangguk. "Beomie mau yang mana, hm? Nanti aku pesenin"

Beomie pun memilih lalu memberitahukan ke kekasihnya. Taehyun cepat-cepat mengangguk dan segera memesan. Setelahnya, Taehyun mengajak Beomie untuk duduk di kursi yang sudah disediakan kios tersebut.

"Kamu laper gak?" Beomie mengangguk lesu. 

"Kamu mau makan apa? Nanti aku pesenin"

"Apa aja deh, yang penting enak hehee..." Taehyun pun mengangguk dan cepat-cepat beranjak pergi untuk memesan makanan.

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang