『 05 : One And The Same 』

997 175 8
                                    

Di kamar berwarna gelap. Lebih tepatnya berwarna monokrom, terdapat sepasang kekasih yang masih nyaman di atas tempat tidur. Saling memeluk satu sama lain di dinginnya udara di luar sana.

Salju pun sudah turun cukup banyak. Dapat terlihat dari jendela yang tidak tertutupi oleh gorden jendela. Dapat terlihat pula warna putih yang sudah menutupi jalanan.

Bunyi alarm seketika berbunyi. Membuat keduanya terbangun. Pria berambut merah ini menunduk untuk menatap sang kekasih yang sedang menggosokkan matanya. Pemuda manis itu mendongkak lalu tersenyum lesu.

"Pagi Terry~" yang disapa tersenyum. "Pagi juga sayang~ ayo bangun" ajaknya.

"Eum"

Lantas keduanya bangkit dan duduk sebentar pada tepi kasur. Pria berambut merah itu hanya mengenakan celana training-nya tanpa adanya sehelai kain pada atasannya sedikit pun, sedangkan pria manis ini mengenakan full pakaian berbahan lembut serta hangat.

Terry melihat ke arah jendela. Keadaannya masih sama seperti tadi malam. Hujan salju terus mengguyur tanpa henti-hentinya dalam skala besar-besaran. Ia lantas menoleh ke arah sang kekasih yang menunduk lesu, kakinya Ia tendang-tendang karena tak menapak di lantai. Terry mengelus pucuk kepala si manis dan membuatnya menoleh.

"Kamu mau ke rumah sekarang?" yang ditanya menoleh ke arah jendela. "Hujannya masih besar" ucapnya pelan.

"Bilang aja ke kakak kamu, kalau pulangnya nunggu hujan saljunya reda, ya? Ini juga biar penyakit kamu gak kambuh lagi" Beomie mengangguk.

Ia lantas beranjak dan mengambil ponselnya yang berada di atas meja tak jauh dari kasur. Setelahnya kembali mendekati kasur dan duduk di pangkuan sang kekasih, punggungnya terkena bagian depan tubuh Terry. Terry sontak memeluk pinggang sang kekasih.

"Mau ngabarin kakak kamu dulu?"

"Eum" ucapnya sembari mengangguk. Terry hanya menyimpan mukanya pada pundak sang kekasih.

"Terry~"

"Hm? Kenapa?"

"Terry gak dingin?"

"Nggak, kamu kedinginan?"

"Enggak"

"Emm... Terry"

"Hm" dehemnya sembari menopang dagunya pada pundak sang kekasih.

"Gak papa, cuman mau bilang Beomie cinta banget sama Terry"

Terry yang malu hanya bisa tersenyum dan mengecup pipi sang kekasih "Terry juga cinta banget sama Beomie, sayang sama Beomie, peduli sama Beomie, gak mau Beomie-nya Terry direbut sama orang lain. Beomie. Cuman. Punya. Terry. Titik." Ucapnya panjang lebar dan didapati kekehan dari sang kekasih. "Kata kakak gak papa"

"Ya udah, yuk turun" Ajaknya didapati gelengan dari si manis. "mau tiduran di sini sama Terry~" Terry terkekeh atas rengekan si manis.

"Mau ka-kadeling? Ya! Kadeling sama Terry seharian ini pokoknya!!" ucapnya lagi dengan pelafalan yang salah, membuat Terry terkekeh gemas. Lantas, pria berambut merah itu membanting sang kekasih dengan lembut ke kasur. Keduanya pun terkekeh dan saling berpelukan di bawah selimut di dinginnya udara luar apartemen.

⊱ ꘎ ♡ ────── { .⋅ TWOINS ⋅. } ───── ♡ ꘎ ⊰

"Adik aku gak jadi kesini hari ini Tyun" yang dipanggil menoleh ke belakang. "Kenapa?"

"Dia punya hipotermia, jadi dia milih buat diem dulu di sana sampe hujan saljunya reda" Taehyun mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Nggak kakak, nggak adek sama aja penyakitan" Beomgyu membelalakkan matanya tak suka atas apa yang dibicarakan sang kekasih. Ia lantas beranjak mendekati sang kekasih lalu mencubit lengannya.

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang