『 15 : Bitterness 』

551 111 49
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh, dan di atas kasur berukuran queen size itu terdapat si kembar keluarga Choi. Mereka tengah memainkan ponselnya masing-masing.

Tadi pagi-pagi sekali keduanya sudah bangun, lalu sarapan dan sekarang mereka memilih untuk merebahkan diri mereka kembali di atas kasur milik Beomgyu.

Terkadang pula mereka berbicara membahas suatu hal, saling menamilkan sesuatu yang muncul dalam fyp atau layar ponsel mereka, terkadang pula mereka tertawa lebar karena suatu hal.

Di saat sedang asyik-asyiknya memainkan ponsel, Beomgyu tiba-tiba mendapatkan panggilan masuk dari Hyuka. Beomgyu sontak mendudukkan dirinya sembari mengangkat telepon tersebut.

"Halo?"

"Halo, Gyu"

"Ya? Kenapa nelepon Hyuka?"

"Gyu, aku mau minta tolong boleh?"

"Boleh kok, kenapa?"

"Bisa temenin aku lagi ke kampus gak? Aku mau liat-liat lagi sekalian nanya-nanya"

Beomgyu tersenyum lalu mengangguk. "Boleh kok, boleh banget!"

"Oke, aku jemput jam sepuluh pas ya!"

"Oke!"

Setelahnya telepon terputus, dan Beomgyu pun langsung bersiap-siap. Karena cuacanya dingin, ia pun memilih untuk tidak mandi dan hanya mengganti pakaian serta mengenakan sedikit make up.

Beomie yang keheranan karena melihat sang kembaran yang sedang bersiap itupun sontak mendudukkan dirinya karena penasaran.

"Kakak mau ke mana?" Beomgyu yang kini sedang memilih-milih pakaian pun menolehkan kepalanya lalu tersenyum. "Aku mau ke kampus lagi Beomie, mau nemenin Hyuka" Beomie pun ber oh ria lalu kembali menidurkan tubuhnya.

"Kamu mau ikut gak?" Tanya Beomgyu sembari membalikkan kepalanya menatap Beomie. Terlihat Beomie yang menggeleng pun cukup membuat Beomgyu paham.

"Beomie" Beomie berdehem. "Ini bagus gak?" Beomie pun mendudukkan tubuhnya lagi lalu melihat pakaian sang kembaran. Mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Beomie mengangguk. "Bagus kok kak" ucapnya membuat Beomgyu tersenyum senang. "Itu yang kemarin kita beli ya?" Beomgyu mengangguk kembali.

"Bagus kan? Bagus dong! Kan aku yang milih!!" Ucapnya memuji diri sendiri, yang jatuhnya malah jijik di mata Beomie. Ia pun kembali menidurkan tubuhnya ke kasur.

"Kak" Beomgyu berdehem. "Ayah sama ibu gak pulang ya?" Tanyanya sendu membuat Beomgyu menampilkan senyum kecutnya.

"Kurang tau Beomie, mereka gak nelepon kamu gitu?"

"Enggak kak..."

Beomgyu pun tersenyum lalu mendekati sang adik lalu mengecup cukup lama keningnya. "Gak papa, kan nanti ada Kak Soobin, Kak Yeonjun, Kakak, pacarnya Kakak sama Terry juga kan? Oh iya Hyuka juga udah di sini!" ucapnya mencoba membuat sang kembaran senang, namun sepertinya Beomie masih sedih karena orang tuanya yang tidak pulang kembali ke Korea.

Sudah cukup lama keduanya tidak pulang sebenarnya. Membuat Beomgyu dan Beomie kesal. Keduanya terus beralasan bahwa mereka memiliki kepentingan ataupun urusan dalam pekerjaan mereka.

"Udah ya, gak papa kok, mereka pasti pulang sebentar lagi, ya?" Beomie pun mengangguk lesu dengan mata yang sedari tadi menatap ke layar ponsel.

Beomgyu pun kembali mengecup dahi sang adik lalu kembali menyiapkan dirinya. Tak lama, terdengar suara pintu terbuka, membuat Beomgyu cepat-cepat pergi keluar, tak lupa pamit kepada Beomie.

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang