『 18 : Forgotten 』

472 88 13
                                    

"Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, silakan coba beberapa saat lagi"

Adalah kalimat yang sudah sedari kemarin ia dengar. Jujur, ia mulai bosan dan lelah untuk mencoba menghubungi Beomgyu.

Sedari kemarin, Kai memilih untuk mengistirahatkan tubuhnya sembari mencoba menelepon nomor milik Beomgyu. Namun, yang menjawab adalah suara dari operator telepon yang mengatakan kata-kata di atas tadi. Dan itu membuat Kai lelah.

Belum lagi, sampai sekarang kata-kata tersebut masih dilontarkan oleh operator. Ingin sekali rasanya untuk menonjok sang operator. Namun sayang, itu termasuk ke dalam kategori kejahatan kekerasan. Lagian, dia tidak tau di mana letak sang operator berada.

Alhasil, ia pun memilih untuk keluar dari kamarnya dan pergi menuju ruang tamu. Yang ia yakini di sana pasti ada Beomie dan juga Terry yang sedang bertengger di sofa empuk sembari menonton tontonan pagi yang entah apa itu.

Dan benar saja, Beomie dan Terry ada di sana. Dengan beragam macam makanan yang ada di atas meja ruang tamu itu. Ia pun langsung mendekati keduanya dan duduk tak jauh dari mereka, sembari mengambil stoples camilan tentunya.

"Fokus amat" ucap Kai, namun tak ada jawaban dari keduanya. Padahal, mata mereka terbuka dengan lebar, tangan yang senantiasa bergerak hanya untuk memasukkan makanan ke dalam mulut, serta kaki milik Beomie yang terus menerus menendang-nendang angin.

Kai pun menggelengkan kepalanya sembari terkekeh. Dilihat-lihat, keduanya memang pasangan yang lucu. Memang bodoh sekali Terry karena sudah selingkuh itu. Dan bodoh sekali Beomie karena terlalu mudah untuk memaafkan Terry. Cukup prihatin juga Kai untuk keduanya, jika diingat-ingat kembali kisah mereka.

"Mau diganti~" Terry dan Kai yang mendengarnya sontak menoleh. Kai hanya bisa terdiam melihat Terry yang sigap untuk mengambil remote TV yang tak jauh dari keduanya. Lalu ia memencet-mencet tombol pada remote TV sampai terdengar teriakan. "Udah!" seperti itulah bunyinya, imut, lembut, dan cempreng.

"Ini aja" ucapnya lagi dan kembali memeluk Terry seperti sedia kala.

Tak lama, Beomie yang ingin mengambil camilan lain pun memindahkan posisinya hanya untuk bisa mengambil stoples yang ada di atas meja, tanpa mengalihkan atensi dari TV.

Merasa tak mendapatkan stoples yang ia inginkan, ia pun sontak mengalihkan atensinya dari TV ke arah meja. Di sana terlihat tiga stoples yang sudah ia makan dan cicipi, padahal seingatnya ada empat stoples di sana.

"Kok cuman ada tiga...?" ucapnya pelan, lalu tak lama matanya mendapati Kai yang duduk tak jauh dari dirinya sedang memeluk satu stoples berisi camilan yang ingin ia makan.

"Ningning, mau" ucapnya sembari mengulurkan kedua lengannya ke arah Kai. Kai pun sontak memberikan satu batang camilan yang sedang ia makan ke arah Beomie.

Namun, Beomie tidak menerimanya dengan baik. Ia malam memasang muka masamnya. "Beomie mau stoplesnya! Bukan cuman satu Ningning~!!" rengeknya cukup keras dan membuat Kai langsung mengangguk-anggukkan kepalanya dan memberikan stoplesnya dan menyimpan tutup stoples tersebut di atas meja.

"Maaf Kai, lagi M" Kai yang mendengar ucapan dari Terry pun terkekeh, tak ingin tertawa terlalu keras, takut mengganggu Beomie.

"Ningning dari kapan di sini?" Kai yang ditanya pun sontak menoleh menatap Beomie, yang masih menatap ke arah TV, lalu tersenyum. "Dari kemarin, pas kamu masih nangis" Beomie hanya meresponsnya dengan oh lalu anggukan kepala. Kai pun menolehkan kembali kepalanya agar bisa menonton TV kembali. Namun tak lama,

TWOINSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang