Twelve

359 41 4
                                    

Seneng bangettt kalo kalian sukaaa sama ceritanyaa, sukaaa ngasih votee, makasih banyaaak 😫😫💜💜❤❤

Gimana kabarnya sekarang? Udah siap
mau uwu uwu gak? 😣😣

Selamat membaca!

•••

Siang itu, Jungkook tiba di Airport

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang itu, Jungkook tiba di Airport. Ia memang sudah merencanakan semuanya, mulai dari memberikan informasi ayahnya sendiri lalu pergi kembali ke Amerika tanpa memikirkan apapun lagi.

"Huft--" Jungkook melepaskan maskernya selagi menunggu jam penerbangannya, mungkin sekitar 15 menit lagi.

Ia memeriksa ponselnya sebelum ia memilih untuk mematikan daya ponsel tersebut. Tak berapa lama, seseorang memanggilnya dalam ponsel tersebut bertuliskan, 'Park Yerin'

Ia membiarkan ponsel itu terus berdering tanpa menjawabnya. 'Yerin-ah, mianhe...'

Sampai panggilan pesawat yang akan dinaiki Jungkook sudah akan bersiap untuk take off. (Lepas landas)

Ia segera mematikan ponsel tersebut dan segera pergi meninggalkan bandara tersebut. Sebelumnya, ia berhenti melangkah dan berbalik badan. Ia menatap bandara Korea ini sebelum ia pergi, karena belum dipastikan kapan ia akan kembali, ini sedikit emosional baginya. Ia bahkan tak sempat berpamitan dengan siapapun. Jungkook tersenyum, lalu ia segera pergi.

•••

"Taehyung-ah!"

Ia menemukan Taehyung dalam keadaan tertidur di ranjang kamarnya, namun wajahnya memperlihatkan ia tidak baik baik saja. Yerin segera berlari menghampirinya.

"Kenapa kau malah ti---!"

Ia memegang lengan Taehyung sekilas dengan niat untuk membangunkannya, namun yang ia rasakan adalah suhu badannya yang panas. Yerin mencoba memegang area lainnya seperti dahi, benar saja. Dia demam.

"Aish! Ini membuatku gila, kenapa kau tidak memanggil dokter?!" Yerin segera berlari kembali ke dapur untuk mengambil handuk kecil dan air serta obat obatan yang ada disana, setelah itu ia kembali ke kamar Taehyung.

Yerin membantu Taehyung untuk sedikit membangunkan badannya, namun Taehyung terlihat sangat lemah, ia justru terbaring dengan kepala yang berada di pangkuanku. Aku cukup terkejut, namun aku tak memikirkan hal lain disitu, aku langsung saja memberikannya kompresan di dahinya menggunakan handuk kecil tadi yang kuambil.

"Kenapa kau bisa sampai sesakit ini...."

Yerin merapihkan rambut Taehyung yang berantakan serta berkeringat dingin, badannya menggigil Yerin menarik selimut yang Taehyung gunakan agar menutupi seluruh tubuhnya. Ia membiarkan Taehyung berada di pangkuannya saat ini, untuk keadaan darurat.

Blue and Grey [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang