Twenty

328 37 0
                                    

Selesai merapihkan alat makan di dapur, Yerin hendak pergi mandi karena ia merasa tubuhnya sangat lelah dan ingin berendam di dalam bathup. Sekitar tiga puluh menit ia berendam, ia beranjak untuk segera mengeringkan diri dan mengganti pakaian, selepasnya Yerin merasakan rasa mual yang hebat begitu berganti pakaian.

"Kenapa ini?!"

Yerin hampir terhitung tujuh kali bolak balik kamar mandi karena merasa ada sesuatu yang akan keluar dari mulutnya.

"Hoek!"

Yerin benar benar lelah, ia mengambil ponselnya dengan tujuan untuk menelfon suaminya. Kini ia merasa semua yang dipandanginya berbayang bayang, belum lagi rasa mual yang kian mendorongnya untuk memuntahkan sesuatu yang tak ada. Keringat dingin terua bercucuran dari tubuhnya.

"Ughhh--kenapa mual sekali...."

Ia menekan tombol panggilan.

Drrrt

Drrt

"T-taehyungah ...."

•••

Berkat gerak cepat seorang Kim Taehyung, ia tiba dengan waktu yang cepat dan tepat diantar oleh supirnya. Ia menolong Yerin yang hampir pingsan di rumahnya sendirian. Setelah itu, mereka bergegas pergi ke rumah sakit untuk memeriksa tubuh sang istri.

Sesampainya di rumah sakit, Yerin segera diperiksa oleh dokter yang menanganinya. Taehyung menunggunya di luar ruangan karena hanya pasien saja yang bisa masuk ke dalam ruangan tersebut. Ia benar benar gelisah mengkhawatirkan sang istri takut terjadi apa apa.

"Semoga dia baik baik saja, ya Tuhan."

Ia terus berjalan bolak balik menunggu Yerin keluar dari ruangannya. Setelah sekitar setengah jam Taehyung menunggu akhirnya pintu ruangan tersebut bergerak.

"Yerin-ah!"

Taehyung mendekati Yerin, ia menaruh kedua tangannya di bahu Yerin. Ia mengelus rambutnya beberapa kali. "Bagaimana?! Apa kau baik baik saja?! Apa ada keluhan?! Penyakit?! Apa coba ceritakan padaku."

Yerin memasang wajah yang benar benar datar, ia menggambarkan suasana kesedihan dalam hatinya dengan ekspresi wajahnya itu.

"Yerin-ah...ceritakan padaku, hm?"

"Kau tidak akan marah bukan?" tanya Yerin

Taehyung benar benar kesal menunggu jawaban dari istrinya. Ia memegang kedua lengan Yerin dan menatap wajahnya dalam dalam. "Sayang, aku tidak akan marah apapun itu alasannya."

"Jinjja?"

Taehyung menghela nafasnya, ia mengangguk secepat mungkin. "Aku serius, coba ceritakan."

Seketika wajah Yerin berubah drastis, ekspresi menyeramkan sebelumnya berubah menjadi sebuah ekspreksi menggambarkan kesenangan dalam hatinya. Yerin tersenyum lebar di depan suaminya itu.

"Kenapa tertawa? ada yang salah? ini bukan waktunya untuk bercanda, sayan--"

"Aku hamil."

Yerin memotong ucapan suaminya dengan sedikit menjinjit untuk membisikkan hal tersebut pada sang suami.

Mata Taehyung membulat seketika, ia benar benar tidak bisa menutup ekspresi terkejutnya saat ini. "A-ap-apa maksudm--"

Blue and Grey [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang