Seven

359 50 7
                                    

Detik jam berbunyi terdengar sangat jelas di telinga kami berdua, entah alasan apa yang membuat kami berdua saling diam dan sibuk mendengarkan detik detik yang berlalu.

"Ekhm..." Aku sengaja memulai pembicaraan ini karena aku sudah sangat lelah ingin segera kembali ke rumah.

Taehyung menatapku tajam. Ia hanya menatapku dan tidak menjawabku.

"Ini, maaf terlambat." balasku sembari menyerahkan laporan yang telah kubuat berhari hari

Taehyung menerimanya, lalu ia membuka satu persatu lembar dan menelitinya secara detail. "Kupastikan tahun depan tak ada yang terlambat lagi."

Perkataannya membuatku ingin muntah rasanya. 'Terserahlah, bicarakan hal itu dengan sekretarismu, bukan aku!' batinku

"Kenapa? kau sedang mengumpatku di dalam hati, kan?" tanyanya

Yerin menggeleng dan memberikan senyum palsunya. "Tidak, terima kasih atas waktunya. Saya akan kemb--"

"Tunggu."

Aku membatalkan usahaku untuk bangkit dari kursi karena Taehyung tiba tiba berbicara padaku.

"Kenapa kau masih menyimpan foto itu?" tanyanya tiba tiba

Pertanyaannya membuatku berpikir tujuh kali di dalam kepalaku. "Maksudmu? foto yang mana?"

"Di kamarmu." balasnya singkat

Aku benar benar tak bisa berkata. Ini tak masuk akal. "Maaf, aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan."

"Jadi malam itu kau benar benar tidak mengingatnya?"

"Malam itu?"

Aku mencoba mengingat 'malam' apa yang dia maksudkan. Hingga aku teringat begitu melihat lengan Taehyung, aku menahannya malam itu. Sontak kututup mulutku dengan kedua tanganku. Mataku membulat lebar.

Taehyung bangkit dari kursi sofa lalu pindah menuju kursi di mejanya. Ia berputar putar dengan kursinya. "Wahh, kau sama sekali tak ingat dengan perbuatanmu."

"A-anggap saja itu aku hilang akal!" Yerin tak menerimanya. Aku ingin dia melupakan momen memalukan malam itu.

Taehyung tersenyum smirk. Dengan matanya yang tajam, ia kembali menatapku. "Benarkah? Bukankah kau selalu ingin menemuiku?"

Mendadak perasaanku berubah menjadi sangat emosional. "Apa maksudmu?"

Taehyung terdiam.

"Jadi selama ini kau tahu aku selalu mencarimu?" Yerin meluapkan emosinya, ia merasa sangat bersedih dengan pengakuan yang mengejutkan

"Tapi kau selalu bersikap seolah olah kau tak tahu? Iya?" tambahku

Mataku mulai berkaca kaca. Aku mencoba menahannya sebisa mungkin untuk tidak menangis tepat dihadapannya, ini akan menjadi momen yang menyebalkan seumur hidupku. Aku harus bertahan.

Taehyung menyadari suasananya tiba tiba berubah, "B-bukan seperti it---"

"Wahh,-" Yerin bangkit dari kursinya. Ia menahan tangisnya dan amarahnya yang semakin meningkat. Ia mencoba tersenyum dengan wajah yang bercampur aduk rasanya.

Taehyung berdiri, wajahnya mulai terlihat panik begitu Yerin mulai terlihat emosi dan salah paham padanya. "Tidak, yerin-ah. Bukan begitu....."

"Aku tau. Aku selalu meminta Jungkook untuk bertemu denganku,.... berusaha menemuimu...., berulang kali aku lakukan seperti itu. Baiklah! jika kau memang seperti ini, jujur saja aku merindukanmu, aku ingin kita kembali, aku tau itu tak mungkin, kau selalu memikirkan urusanmu, kau tak pernah peduli dengan masalahku! Tapi jujur, aku benar benar kecewa dengan kenyataannya kau tau selama ini....."

Blue and Grey [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang