Sixteen

318 32 1
                                    

       Taehyung menunggu Yerin kembali dari wc. Karena makanan yang mereka pesan sudah tiba. Setelah beberapa saat, Yerin kembali dengan wajah yang bengong.

"Yerin-ah, apa kau baik baik saja?" tanya Taehyung

Yerin mengangguk pelan, "T-tadi..."

"Mari makan!" Taehyung dengan senang memberikanku bagian makanannya. Padahal aku hendak memberi tahu sesuatu hal padanya.

Yerin tersenyum pelan, "Baiklah, selamat makan."

Setelah kami selesai makan, kami memutuskan untuk kembali ke rumah karena waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam, akhirnya mereka kembali dan mulai membersihkan diri mereka.

Malamnya, Taehyung tengah mengerjakan sesuatu di dalam ruangan kerjanya. Sedangkan Yerin tengah merebahkan dirinya di atas ranjang sembari mengotak atik ponselnya.

"Ahh, bicoso."

*Beberapa jam yang lalu

"J-jungkooo?!"

Jungkook tiba di hadapannya begitu saja, ia pun ikut terkejut dengan kehadiranku disana.

"Y-yerin...."

Yerin tersenyum riang, "Apa kabarmu?!"

Jungkook tersenyum, ia tersipu malu. "Ah, aku baik baik saja."

"Bagaimana denganmu?" tanyanya

         Yerin mengangguk pelan, "Aah, kau kemana saja selama ini? dan mengapa aku tidak bisa menghubungimu?"

Jungkook menghela nafasnya, "Ah, itu... ceritanya panjang."

"Aku hendak mengajakmu untuk pergi makan di rumahku, sesuai dengan janjiku yang dulu belum sempat kutepati." balasnya

Yerin terkejut, benar juga. Dahulu, Jungkook mengajaknya bertemu namun saat masalah itu terjadi, ia hilang tanpa kabar.

"J-jungkook.... aku---"

Jungkook tersenyum, ia menaruh kedua lengannya di pundakku. "Aku akan menceritakan semuanya."

                 Lalu, ia mengeluarkan ponsel miliknya dan menyerahkannya padaku. "Coba tulis nomormu disini, agar aku mudah menghubungimu."

Yerin terbata bata, "A-aku..."

"Hm?" Jungkook menatapku

Yerin tidak tega melihatnya, "Ah, lupakan. aku akan menulisnya."

Yerin mengambil ponsel milik Jungkook lalu menuliskan nomor telfonnya. "Sudah."

Tergambar jelas kebahagiaan seorang Jeon Jungkook setelah mendapatkan nomor telfon milikku. Ia tersenyum dengan lebar, "Terima kasih, aku akan menghubungimu nanti malam!"

Setelah itu, ia pergi meninggalkanku.

**

"Ah, molla. lagipula dia tidak membiarkanku berbicara." ucap Yerin

                     Ia menendang kakinya di atas ranjang berulang kali sembari berteriak di bantalnya. Tak lama, ponselnya bergetar. Ia segera melihatnya untuk mengetahui siapa yang menelfonnya.

"Nomor tidak dikenal"

Yerin langsung mengangkatnya.

'Halo?'

'Hai! Yerin, ini aku.'

Blue and Grey [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang