━━━agustine's in hospital wings.
AKU tengah mengamati salinan not dari Ayah bersama dengan suratnya di Aula Besar yang sepi. Entah mengapa beliau memberiku notasi ini, mungkin lupa jika aku tidak membawa biola.
Aku berusaha untuk fokus pada rangkaian kata Ayah perihal tampil di orkestranya dan Ratu Inggris menonton. Tapi hari ini aku sedang kehilangan fokus.
Aku sedikit mengerang karena suara tawa Regulus menghantuiku. Semalam suara itu menjadi pengatar tidurku. Dan—sangat mengejutkan—aku tidak mempermasalahkan sama sekali.
"Kau bermain musik, Huff?" Tanya Sirius. Pemuda ini barusan duduk di sampingku. Ia memerhatikan kertas not di tangan kiriku.
"Iya," jawabku.
"Alat musik apa?"
"Biola."
"Aku bisa memainkan piano," kata Sirius. Wajahnya bangga. "Rasanya senang aku bisa pamer kepadamu walau dulu aku tidak suka berlatih."
Aku tertawa dan meletakkan surat Ayah di meja. "Mengapa tidak suka?"
"Aku tidak suka cara Ayah dan Ibu memaksaku bermain piano," jawab Sirius. "Apa kau bisa bermain piano?"
Aku menggeleng. Senyum Sirius semakin lebar dan pongah. "Ha! Aku tak kalah olehmu."
"Iya kau hebat," kataku.
"Regulus pintar memainkan piano," celetuk Sirius. Topiknya langsung berganti secepat satu jentikan jari. Matanya mengikuti adiknya yang kebetulan baru masuk ke dalam aula. "Ia anak yang penurut, berbeda denganku. Mungkin dia masih berlatih piano sampai saat ini."
Aku menepuk pundaknya pelan. Lalu menoleh pada Regulus yang duduk menghadap kami, ia duduk sendirian dan sedang berkutat dengan perkamen dan pena bulunya, tidak peduli dengan sekitar.
"Omong-omong soal Regulus..."
Aku sudah bisa menebak kemana arah percakapan ini. Suara Sirius berubah sedikit lebih berat dan pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐓𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐋𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐀𝐍𝐃 𝐁𝐀𝐂𝐊 | Regulus Black
Фанфик❝I know I don't deserve you.❞ Ia selalu ada ketika kamu menatap langit di kontelasi Leo tepat di bintang yang paling terang. ⌗ Regulus Black x OC Marauders' era