[✓] 𝐓𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐋𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐀𝐍𝐃 𝐁𝐀𝐂𝐊 | Regulus Black

TRENTE QUARTE

━━━longing.

SETIAP hari aku mendapati sikap dingin Regulus Black. Terutama ketika matahari sedang tinggi, ketika suasana ramai. Saat kami sendiri, lelaki itu adalah Rex yang kukenal. Janggal rasanya saat Regulus tiba-tiba merangkulku suatu saat di tempat sepi padahal di pagi hari ia menghindariku setap saat.

Regulus hanya melirikku bahkan tidak tersenyum tatkala bergerombol dengan temannya. Aku meyakinkan diriku jika Regulus tengah bersandiwara. Aku masih percaya bahwa semua ini adalah demi diriku. Aku juga mempercayai Regulus Black.

Kami lebih jarang bertemu ketika ujian akhir semester. Sibuk dengan belajar. Tahun lalu kami mempelajari ramuan bersama. Khusus ramuan. Tahun ini tidak. Sepertinya Regulus semakin khawatir dengan bocornya hubungan kami.

Akhirnya aku mendapatkan kesempatan berdua kembali dengan Regulus setelah ulangan akhir semester. Kami duduk kembali di halaman sehari sebelum liburan. Aku dengan teropong dan buku astronomi di pangkuan dan Regulus yang merelakskan dirinya sembari melihat langit.

Pemuda di sebelahku ini nampak lelah. Aku bisa melihat kantung matanya menghitam dan matanya memerah. Berapa banyak malam yang ia lewatkan tanpa tidur? Jika ia menganggap serius ulangan akhir semester seperti ini bagaimana dengan N.E.W.T.s. nanti?

Aku teringat akan dirinya di tahun kelima. Regulus segar bugar bahkan setelah O.W.L. Wajah lelahnya kala itu bukan karena ujian namun karena masalah lain.

"Kau harus lebih sering tidur yang cukup," kataku.

"Iya."

"Ada masalah apa?"

Regulus meraih tanganku, meletakkannya di pangkuannya, dan mengelus-elus tanganku pelan. Gerakkannya menenangkanku, seolah mengatakan aku tidak perlu khawatir.

Aku selalu jujur pada Regulus. Bukan karena pemuda ini terlalu peka dan tidak bisa dibohongi, karena aku sudah menjadi kekasihnya. Dan kita tahu sendiri bahwa komunikasi itu penting. Sepertinya Regulus lupa itu.