VINGT SIX

2.6K 547 212
                                    







━━━promise.





━━━promise

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







KUTEMUI Regulus Black di halaman. Pemuda itu sudah datang terlebih dahulu. Ia duduk seperti biasa. Yang tidak biasa, ia membawa sapu terbangnya. Apa ia habis berlatih malam-malam seperti ini? Para Slytherin benar-benar ambisius.

Regulus menyadari keberadaanku. Ia berdiri sembari menenteng sapunya.

"Sehabis latihan?" Tanyaku.

Regulus tertawa sambil menggeleng. Aku penasaran mengapa Regulus membawa sapunya jika demikian? Dan mengapa pula ia tertawa atas pertanyaanku?

"Aku belajar jika ketakutan itu dihadapi," celetuk Regulus Black.

Aku harus memutar otak demi memahami maksud Regulus. Ia tidak menjawab pertanyaanku, malah menaiki sapunya, bermanuver kecil di udara lalu berhenti tepat di hadapanku. Entah ia sedang pamer atau menunjukkan padaku bagaimana biasanya ia terbang, tapi tadi pemuda ini tampak seperti burung gagak dalam konotasi baik.

"Tadi itu keren," pujiku lalu tersenyum kecil.

Regulus tertawa kembali.

Aku lagi-lagi bingung. "Apa ada yang lucu?"

"Mengapa kau selalu tidak peka?" Tanya Regulus.

Regulus lah yang sebenarnya membingungkan. Aku masih diam di tempat melihat Regulus mengambang di hadapanku.

Melihat pemuda itu terbang di sapu, aku mengingat pengalaman buruk tahun pertamaku di kelas. Aku termasuk terlambat, semua temanku sudah bisa berguling-guling di udara sedangkan aku masih tidak bisa memanggil sapuku sendiri. Banyak sekali pengalaman terbangku yang tidak mengenakkan. Terutama saat aku hampir menabrak tembok padahal aku tidak terbang terlalu tinggi. Rasa takutku semakin meningkat setelahnya.

"Fleurine," Regulus memanggilku. Ia mengulurkan tangan sembari tersenyum lebar.

"Apa?"

Tanganku terulur hendak menyentuh tangannya, seperti dihipnotis.

"Naik."

[✓] 𝐓𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐋𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐀𝐍𝐃 𝐁𝐀𝐂𝐊 | Regulus BlackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang