───blue hydrangea.
JEPANG sangat indah. Meski aku tidak datang pada musim semi dimana bunga sakura ranum, Jepang tetaplah tempat yang elok. Aku mendapatkan pengalaman baru dari mengunjungi pemandian air hangat sampai mencoba wasabi yang pedas.
Rumah keluarga Murakami berada di Kyoto. Mereka mengajak Bonaccord bersaudara dan diriku ke tempat wisata lokal seperti Arashiyama dan beberapa kuil. Ibu dan ayah pasti suka di Jepang.
Aku juga mengunjungi sekolah Minari, Mahoukotoro. Murid umur tujuh sampai sebelas yang tidak menginap di asrama, pulang pergi menaiki burung petrel badai raksasa. Kami tadi pun menaikinya meski bisa saja aku ber-apparate, tapi Tobio ingin kami merasakan "seru"-nya menaiki burung raksasa. Burung itu muat untuk beberapa orang dan betapa takutnya diriku di punggung petrel badai itu. Aku pun masih takut meskipun sudah menginjakkan kaki di halaman sekolah Mahoukotoro karena tempatnya dibangun di dataran tinggi.
Yang ku suka selain bangunan Istana Mahoukotoro, aku juga suka sekali dengan seragamnya. Aku memotret banyak hal di sini. Luis tersinggung ketika aku mengatakan bahwa seragam Mahoukotoro lebih bagus daripada Beauxbatons.
"Hogwarts memiliki seragam yang paling jelek," katanya.
"Pardon?" kataku terusik dengan perkataan Luis yang melantur.
"Aku suka dengan topi runcing milik Hogwarts," tutur Tobio.
"Aku tidak," balas Luis.
Aku juga mengirimkan kartu pos dengan cara muggle pada teman-temanku di Inggris saat aku berada di Gunung Fuji. Memberikan mereka oleh-oleh dahulu sebelum aku pulang. Namun aku tak yakin kartu pos itu sampai dengan cepat.
Hari terakhir di Jepang, aku pergi ke Tokyo. Melihat Menara Tokyo. Minari tidak antusias saat kami sampai di sana. Katanya itu hanya menara.
"Aku bingung, kalian punya Eiffel dan masih merasa kurang?" tanya Minari heran.
"Awas saja jika kau ke Perancis dan pergi ke Menara Eiffel," kata Luis.
"Karena aku pelancong, aku akan ke Eiffel."
"Aku juga pelancong di sini."
Josue dan Tobio hanya tersenyum pada satu sama lain ketika adik mereka bertengkar. Sedangkan aku menikmati waktuku menatap langit malam. Melihat bintang. Lagi-lagi perasaan itu datang saat aku mengagumi bumantara. Bagaikan aku berada di halaman Hogwarts bersama Regulus. Mengamati kelap-kelip bintang diselimuti ketenangan malam dan gemerisik angin.
Aku harus segera menghapuskan perasaanku pada Regulus Black. Jalan kami sudah berbeda. Kami akan berada di kubu perang yang berbeda. Aku akan melawannya entah kapan, apalagi aku akan memasuki Orde Phoenix. Aku hanya tak ingin melawan orang yang kucintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐓𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐋𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐀𝐍𝐃 𝐁𝐀𝐂𝐊 | Regulus Black
Fanfiction❝I know I don't deserve you.❞ Ia selalu ada ketika kamu menatap langit di kontelasi Leo tepat di bintang yang paling terang. ⌗ Regulus Black x OC Marauders' era