━━━my life gets better every letter that you write me.
TOBIO menginap di penginapan yang dipesan oleh Kementrian Jepang untuk timnya. Pagi-pagi sekali dia mampir untuk sarapan bersama kami para Bright.
Tobio orang yang asik. Ia selalu mempunyai kisah dengan siapa saja dan apa saja. Tobio memiliki rambut hitam seperti arang dan kulitnya sedikit kecokelatan karena sering terpapar sinar matahari. Memang sedikit ganjil karena ia memiliki gerut wajah khas Jepang dengan mata biru ciri keluarga dari Ibu.
Aku duduk di ruang tamu. Menunggu Peri Rumah Regulus Black. Tobio menemaniku. Ia terkadang mengecek suhu tubuhku tiba-tiba. Lalu mengangguk-angguk.
"Kemarin ada satu anak...," celetuk Tobio. "Tatapannya mengerikan." Tobio menirukan tatapan yang dia maksud. Aku tertawa karena betapa berlebihan mata melototnya.
"Siapa?"
"Aku tidak tahu. Sepertinya dari keluarga darah murni mapan. Rambutnya hitam, tampan, dan bajunya rapi," Tobio mencoba mengingat sembari mendeskripsikan tampilan lelaki yang ia maksud.
Jelas itu Regulus Black. Kata rapi dan sinonimnya padu dengan lelaki itu. Awalnya aku bingung karena Sirius dan Regulus sama-sama tampan dan berambut hitam. Namun orang-orang selalu mendeskripsikan Sirius tinggi.
"Sepertinya kau mengenalinya."
"Iya. Regulus Black."
"Namanya saja tampan dan misterius, bukan begitu?"
Aku tertawa kembali. "Aku tidak pernah terpikirkan seperti itu." Memang nama Regulus tidak terdengar asing atau misterius bagi telingaku. Namun nama itu memang bagus. Dari latin berarti pangeran atau secata harfiah raja kecil.
Kami menoleh kompak ketika mendengar suara bel rumah. Tobio menawarkan diri untuk membuka pintu. Sedangkan aku menegakkan tubuh dengan was-was. Aku melihat pintu penuh harap.
Peri Rumah bungkuk memasuki ruangan. Tobio sudah menyambutnya dengan senyum, tetapi wajah Peri itu masih tidak ramah. Ia menatapku sinis dan menggerutu 'darah campuran'.
Akhirnya Peri Rumah Regulus datang. Aku telah menunggunya bersama Tobio selama tiga jam.
Aku berdiri, menyambutnya serta memaksa untuk tersenyum walau canggung. "Silakan duduk, Tuan."
Kreacher terkejut awalnya. Ia ragu-ragu. "Kreacher hanya peri rumah."
Namanya Kreacher.
Aku melirik Tobio dan ia hanya tersenyum sambil mengangkat bahu. "La-lalu...?" Tanyaku. Aku duduk di sofa terlebih dahulu, secara tak langsung menggesturkan untuknya agar duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 𝐓𝐎 𝐘𝐎𝐔𝐑 𝐂𝐎𝐍𝐒𝐓𝐄𝐋𝐋𝐀𝐓𝐈𝐎𝐍 𝐀𝐍𝐃 𝐁𝐀𝐂𝐊 | Regulus Black
Fanfic❝I know I don't deserve you.❞ Ia selalu ada ketika kamu menatap langit di kontelasi Leo tepat di bintang yang paling terang. ⌗ Regulus Black x OC Marauders' era