Ardella Flora Felisia, gadis beasiswa yang bisa bersekolah di sekolah ternama khusus orang kaya karena kepintarannya sehingga Ardella mendapatkan beasiswa. Hidup Ardella memang tidak pernah tenang setelah ia berurusan dengan empat pria yang terkenal...
~Semua hal yang ada di dunia ini tidak bisa kita miliki sepenuhnya~
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara alarm yang begitu keras membangunkan Ardel yang tidur begitu pulas dari semalam. Ardel menatap langit-langit kamar apartemen nya, hidup mewah seperti ini sebenarnya bukanlah dirinya, namun ia berusaha menghargai apa yang di berikan untuknya oleh keluarga Orlando, dan ia pun tahu keluarga itu menyuruhnya agar tidak ada masalah kedepannya karena sebaik-baik nya keluarga Lio kepadanya tetap saja nama baik keluarga adalah nomor pertama
Ardel bangkit dari tempat tidurnya setelah mencepol rambut panjangnya yang pirang, ia merapihkan tempat tidurnya lalu keluar dari kamarnya dan melihat bungkus cemilan yang berserakan dimana-mana
"Ah gw ngemil banyak ternyata gara-gara maraton nonton drama Korea true beauty yang udah tamat" ucapnya pada diri sendiri
Ardel menatap kearah dapur tepatnya ke arah meja makan yang terdapat makanan yang ia saja tidak tahu berasal darimana, ia berjalan dan mengambil sebuah note yang ada di atas sandwich
Gw tau lo pasti begadang lagi semalem. Tenang aja, bukan gw yang kesini tapi gw nyuruh pak Jaja yang anter. Gw berangkat sekolah, jangan lupa dimakan. Have a nice day babe🌹
Ardel tersenyum dalam diam ia meraih kotak yang berisi sandwich nya "cowo gw sweet ya. Jadi makin sayang kan kalo gini" Ardel memang melarang Lio untuk menemuinya selama ujiannya masih berlangsung karena ia tidak ingin mengganggu konsentrasi kekasihnya itu, namun di setiap paginya ada saja perlakuan manis Lio yang membuat Ardel merasa sangat disayangi
Ting tong ting nong
"Siapa yang pagi-pagi udah ke apart gw?" Tanya Ardel heran sambil berjalan kearah pintu dam mengintip siapa yang datang, lalu membukakan pintunya kala ia sudah tahu bahwa Imel lah yang datang
"Morning Ardel" sapa Imel yang langsung nyelonong masuk kedalam
Ardel menutup pintunya "masih pagi Mel. Gw aja belum mandi"
"Gw bosen dirumah Del, makanya gw main kesini. Yaudah kita diem aja di apart lo ya?"
"Serah deh. Ah gw punya ide, gimana kalo kita buat kue aja? Kan udah lama kita gak masak gitu" usul Ardel yang duduk disamping Imel
Imel mengangguk antusias "boleh gw setuju tuh. Yaudah nanti jam 12 kita ke luar beli bahan-bahannya" Imel melihat sandwich dihadapannya "Lo yang buat? Gw mau ya"
Ardel menggeleng sambil menggigit sandwich itu "dari Lio, ambil aja kan ada dua"
"Bucin banget Lio sama lo" celetuknya
"Gapapa lah selagi bucinnya sama gw. Apa yang salah? Haha" Ardel tertawa pelan
