#19#

745 64 1
                                    

~I haven't had time to make you happy, so don't go yet~

Happy Reading

***

So, before you goWas there something I could've said to make your heart beat better?If only I'd have known you had a storm to weatherSo, before you goWas there something I could've said to make it all stop hurting?It kills me how your mind can mak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

So, before you go
Was there something I could've said to make your heart beat better?
If only I'd have known you had a storm to weather
So, before you go
Was there something I could've said to make it all stop hurting?
It kills me how your mind can make you feel so worthless
So, before you go

Was never the right time, whenever you called
Went little by little by little until there was nothing at all
Our every moment, I start to replay
But all I can think about is seeing that look on your face

When you hurt under the surface
Like troubled water running cold
Well, some can heal, but this won't

Tanpa sadar air mata itu perlahan menetes deras hingga membasahi pipinya, Ardel mengusap pipi nya yang basah, ia terus bernyanyi meski perasaannya tidak karuan

So, before you go
Was there something I could've said to make your heart beat better?
If only I'd have known you had a storm to weather
So, before you go
Was there something I could've said to make it all stop hurting?
It kills me how your mind can make you feel so worthless
So, before you go

Ardel membalikkan badannya dan terkejut ketika melihat Lio sedang menatapnya penuh tanya, Lio berjalan mendekat kearahnya dan bersandar di depan piano yang ada di hadapan Ardel, sedangkan Ardel baru keluar dari ruang rekaman. Karena mood nya sedang tidak bagus Ardel melewati Lio tanpa ingin menatapnya

"Seenggaknya, bersihin muka lo sebelum pergi" Lio membalikkan badannya menatap punggung Ardel "kalo lo lagi dalam masalah, hadapi sekuatnya. Kalo lo udah gak kuat, lo bisa berbagi pada orang yang lo percaya"

Ardel menatap Lio "Lo gak berhak ceramahin gw, karena lo gak tau apa yang terjadi sama gw" Ardel terkekeh sinis "bahkan gw jamin kehidupan lo terlalu sempurna sampai lo gak pernah merasakan apa yang namanya kekurangan di dalam hidup lo. Lo selalu berada di atas dan gak pernah turun"

Lio mengangguk lalu melangkah mendekat, tatapan Lio masih datar tidak ada ekspresi lalu ia mengambil sapu tangan di saku nya "bersihin muka lo baru keluar. Dan jangan dibalikin, seperti yang lo bilang gw selalu di atas dan lo dibawah. Nilai lah gw sesuka lo"

Ardel melempar sapu tangan Lio ke lantai "gw gak butuh" setelah itu ia pergi meninggalkan Lio yang tersenyum kecil

Lio duduk diatas sofa, ia menyisir rambutnya dengan jari-jarinya, Lio memandang sapu tangan yang tadi diinjak oleh Ardel, tersirat satu pertanyaan dibenaknya. Apakah Ardel sangat membenci dirinya sampai sebegitunya? Lio memandang atap ruang musik dengan tatapan kosong, Lio tahu apa yang sedang menimpa Ardel saat ini, tapi Lio tidak tahu bahwa Ardel ada disini. Tadi ketika Lio dan ketiga sahabat nya akan pergi ke kantin, Lio tidak sengaja melihat Imel yang terduduk di depan kelasnya dengan mata yang berkaca-kaca, ketika itu pula Daffa menghampiri Imel dan mengajak nya keruang B4

The Cools GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang