~Semua orang punya kehidupan nya masing-masing termasuk lo dan gw~
Happy Reading
***
Sekolah sudah ramai dengan kedatangan semua siswa siswi, namun banyak dari mereka yang asik dengan dunia nya sendiri, ada yang sibuk bergosip, ada juga yang berselfi dengan sesama temannya ada pula yang hilir mudik pergi jajan ke kantin. Mereka semua disini sedang menunggu kedatangan B4 yang baru pulang setelah berlibur tiga hari di Hawaii bersama siswa ataupun siswi yang beruntung mendapatkan tiket pesawat liburan dari mereka
Ardel memegang tali tasnya sambil berkali-kali menguap karena ia sangat ngantuk sekali, ia baru sampe jam 2 malam lalu ia harus bangun jam 5 pagi untuk bersekolah karena pihak sekolah tidak memberikan libur sebab acara itu bukan mereka yang mengadakan melainkan B4 sendiri. Ardel berjalan gontai sambil mengecek beberapa pesan yang ada di ponselnya sebab dari kemarin Ardel sama sekali tidak mengaktifkan ponselnya
Brak
Ardel melotot tidak percaya kala hp nya terlempar begitu jauh karena dorongan yang ia dapatkan, Ardel menatap Anya, kakak kelasnya tidak percaya "MAKSUD LO APA SIH!" teriak Ardel kesal karena ini masih pagi bahkan ia pun belum sampai ke kelasnya namun Anya sudah membuatnya kesal setengah mati, Ardel berjalan mengambil ponsel nya yang sudah retak layarnya namun ia menatap Sinta sinis kala Sinta menendang ponsel Ardel jauh
"Wow! Kayanya lo happy banget ya bisa liburan bareng B4!" Anya maju mendekati Ardel "harusnya yang pergi itu gw! Bukan lo udik!"
Ardel tertawa sinis "jelas gw happy! Lo iri kan sama gw?! Makanya lo selalu ganggu gw terus!"
Anya menatap Ardel nyalang lalu kembali mendorong Ardel hingga lututnya terbentur lantai "iri? Sama lo? Gw bisa kapan aja pergi ke Hawaii sesuka gw! Gak kaya lo yang harus nunggu gratisan" tekan Anya
Ardel menatap nanar lututnya yang berdarah ia berdiri pelan sambil meringis pelan "kehidupan gw ya gw yang jalanin, silahkan lo menikmati kemewahan lo karena itu hidup lo! Tapi jangan ganggu hidup orang lain kalo lo masih iri sama kehidupan miskin gw"
Ardel berjalan membelakangi Anya membelah kerumunan yang menonton perdebatan anatara dirinya dan Anya. Namun Ardel kembali mundur karena jambakan yang Anya lakukan terhadap rambutnya, Ardel berusaha untuk tidak teriak kesakitan, berusaha untuk tidak meneteskan air mata akan rasa sakit yang ia terima saat ini
"Lo! Berani ngelawan gw! Sial! Mati aja lo!" Teriak Anya kembali mendorong tubuh Ardel hingga kepalanya membentur tembok membuat sebagian para siswa memekik terkejut dengan kejadian ini, Ardel mengusap dahinya yang sedikit mengeluarkan darah
Prok prok prok
Suara tepuk tangan itu membuat mereka menoleh ke belakang dan membelah kerumunan menjadi dua, Anya meneguk ludahnya wajahnya berubah pucat bahkan ia mundur tiga langkah ketika melihat B4 disana sedang menatap dirinya dengan wajah yang penuh ejekan, Anya menatap Ardel yang tengah menatap B4 juga sambil berusaha berdiri pelan-pelan
"Sejak kapan ada yang boleh bully murid disini selain gw?" Tanya Lio menatap datar Anya "jadi selama ini lo yang bully semua murid lemah disini selain gw? Siapa yang ngasih lo ijin?"
Anya menatap Sinta disampingnya yang juga ketakutan "Lio, dia nya aja yang lemah masa gw dorong pelan aja sampe jatuh gitu" Anya tersenyum manis berusaha tidak terlihat takut sedikitpun, ia menghampiri Lio dengan senang hati lalu menggandeng tangan Lio
Lio tersenyum tipis lalu mengelus rambut Anya lembut membuat Anya dan Sinta tersenyum kemenangan melihatnya, Lio menatap Ardel yang sudah berdiri lalu terkekeh pelan "Lo lemah" ejeknya membuat Ardel membuang muka malas
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cools Guy
Teen FictionArdella Flora Felisia, gadis beasiswa yang bisa bersekolah di sekolah ternama khusus orang kaya karena kepintarannya sehingga Ardella mendapatkan beasiswa. Hidup Ardella memang tidak pernah tenang setelah ia berurusan dengan empat pria yang terkenal...