#37#

298 40 7
                                    

-harus tetap tersenyum-

***

Kini maafkan lah akuBila ku menjadi bisuKepada dirimu Bukan santunku ku terbungkamHanya hatimu terbatasTuk mengerti kamuMaafkanlah aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kini maafkan lah aku
Bila ku menjadi bisu
Kepada dirimu
Bukan santunku ku terbungkam
Hanya hatimu terbatas
Tuk mengerti kamu
Maafkanlah aku

Walau ku masih mencintai mu
Ku harus meninggalkan mu
Ku harus melupakan mu
Meski hatiku menyayangi mu
Nurani membutuhkan mu
Ku harus merelakan mu

(Samsons - Bukan Diriku)

"Lagu jaman kapan Del?"

Ardel yang tadinya sedang berkutat di dapur untuk membuat sebuah cemilan melirik Imel sebentar yang tengah menonton acara televisi

"Gw lagi suka lagu jaman 2000 gitu Mel, enak-enak banget apa mungkin gw nya aja yang seneng lagu galau?"

"Bisa jadi tuh"

"Waktu gak kerasa kan? Bentar lagi kita lulus dari SMA, terus kuliah deh", cetus Ardel

Imel menatap Ardel yang tengah duduk di sofa "Lo mau kuliah dimana?"

"Gw si maunya gak terlalu jauh ya soalnya gw harus jaga caffe juga kan"

"Sayang banget prestasi lo kalo gitu, apalagi lo dapet beasiswa buat kuliah di Universitas Amsterdam Belanda Del, itu salah satu universitas terbaik loh gw baca google gitu" jelas Imel

Ardel menarik napas dalam lalu menghembuskan nya "lagi gw pertimbangan del cuma gw bingung nanti cafe gw siapa yang jaga, gw belum nemu orang yang bisa gw percaya buat sekarang"

Imel menepuk dadanya pelan "ada gw Del. Gw bakal jaga cafe lo, soalnya gw kan bakal tetep stay di Jakarta. Udah sekarang waktunya lo buat ubah hidup lo, ini saatnya Del jangan disia-siain kesempatan gak datang dua kali"

"Oke nanti gw bilang ke pak Ibnu, kalo gw terima beasiswa itu. Thanks Mel" Ardel tersenyum lega "tapi gak papa ni lo gw tinggal jauh, gak ada lo sahabat kaya gw gini" ledek Ardel yang sudah tau bahwa Imel memang tidak bisa jauh darinya

Imel menekuk wajahnya "gak suka sebenarnya, cuma kalo gw terus-terusan ngikutin kemana lo pergi, gw kaya gak punya prinsip hidup hehe"

Ardella hanya tertawa untuk meresponnya. Dia menutup kedua matanya menikmati musik yang ia nyalakan, Imel yang tertidur di paha Ardel ikut memejamkan mata juga lalu tersenyum tenang

Drtt drtt

Suara getar ponsel membuat keduanya membuka mata, Ardel langsung mengambil ponselnya yang ada di atas meja, ia mengerutkan keningnya karena grup angkatan nya sangat ramai sekali ini jarang terjadi jika bukan karena berita yang besar seperti B4?

"Del, lo buka grup deh" titah Imel tanpa melihat Ardel

Ardel mengangguk dan ia hanya bisa menyimak saja karena yang kini sedang di gosipkan oleh satu angkatan di dalam grup chat ialah kekasihnya, Adelio

The Cools GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang