#9#

868 75 0
                                    

~Kebersamaan akan menjadi sebuah kenangan kelak~

Happy Reading

***

Vacation Together B4
Destination Hawaii
Only for the five fastest people

****

Argghhhh gw mauu

Anjay buru daftar

Acara setiap tahun ni gile

Duit mereka kagak abis-abis

Ardel melongo tidak percaya membaca berita pagi ini di mading. Wah harga satu tiketnya saja sudah 2 juta setengah, bagaimana dengan lima tiket? Belum ditambah dengan B4 sendiri ada 4 orang jadi totalnya sembilan orang, dan biaya hotel mereka? Ardel mengangguk takjub pada B4 yang selalu mengeluarkan biaya banyak untuk setiap tahunnya yang membuat Ardel semakin takjub adalah uang itu mereka dapat sendiri tidak meminta pada orangtuanya. Ardel membalikkan badan dan melihat pada siswa dan siswi yang kini sudah berbondong-bondong berebutan karena ingin ikut liburan bareng B4 atau tepatnya liburan GRATIS. Ardel pun sebenarnya ingin, namun mengingat hubungannya dengan B4 terutama Lio tidak pernah akur membuat Ardel menelan keinginan itu bulat-bulat

"ARDELL!!!" Teriakan itu membuat Ardel mengedarkan pandangannya, lalu ia melihat disana ada Imel yang sedang berlari seperti anak kecil karena dikasih balon, Ardel memicingkan matanya untuk melihat kertas apa yang sedang dibawa oleh Imel ditangannya

Ardel menatap Imel bahagia karena Imel mendapatkan satu tiket untuk ke Hawaii, Imel memeluk Ardel sambil melompat senang, lalu ia menunjukkan tiket itu pada Ardel "gila! Gw seneng banget" pekik Imel

"Selamat yah! Btw, kok bisa lo dapet? Setau gw banyak banget yang udah pergi sebelum lo pergi" ujar Ardel sambil mengajak jalan Imel

Imel menunjukkan cengirannya "dikasih Daffa!"

Ardel spontan langsung melihat Imel "asik udah ada kemajuan ni"

"Boro. Orang harus gw ancem dulu tu cowok" Imel cemberut jika mengingat usahanya tadi "Lo tau? Tiket pesawat nya udah abis! Gak tersisa"

"Yaudah" jawab Ardel tenang

Imel menatap Ardel yang melihat kedepan, ia mengambil sesuatu dari balik tubuhnya dan memperlihatkan tepat di depan wajah Ardel yang langsung menatap nya tidak percaya "buat siapa? Bukannya lo udah?"

"Buat lo lah Ardel" gereget Imel

Ardel tertawa hambar "kata lo udah full. Kok bisa gw dapet?"

Imel tersenyum "sebenarnya gw gak boleh si ngasih tau ini, cuma gw gak mau bohong sama sahabat gw jadi gw kasih tau aja deh. Kalo tiket itu emang udah disiapin buat lo dan gw sebagai sahabat lo sama B4"

"KOK BISA?!" Teriak Ardel mengundang perhatian semua murid disana, sedangkan Imel mulai menceritakan kejadian yang barusan saja terjadi antara ia dengan B4

Imel melompat senang karena membaca berita di mading, tanpa aba-aba ia langsung berlari menaiki lift menuju lantai 4, tepatnya menuju ruangan khusus B4 berada. Imel menggelengkan kepalanya karena ternyata sudah banyak yang berkumpul di depan ruangan B4 seperti antrian sembako, bahkan ini hampir melebihi itu. Imel pesimis sendiri, pasalnya ia sama sekali tidak memiliki kedekatan dengan anggota B4 kecuali Daffa yang masih menganggap nya hanya orang asing. Padahal Daffa sudah tahu bahwa Imel memiliki perasaan padanya

Hingga bunyi pintu terbuka, membuat semua orang yang tadinya sibuk dengan dunianya langsung berdiri menghampiri B4 yang sudah ada di depan dengan satu cewek yang Imel sudah kenal sebenarnya bernama Cantika. Hanya saja Imel dan Cantika tidak sedekat itu. Tidak ada niatan dari diri Imel untuk mendekat kearah kerumunan itu, karena Imel sudah yakin bahwa ia tidak akan memiliki kesempatan untuk ikut liburan bareng B4 setiap tahunnya. Sudah selama dua tahun Imel mencoba hasilnya tetap saja ia tidak pernah mendapatkan kesempatan bahkan hingga ia memiliki perasaan pada Daffa pun Imel yakin, bahwa ia tidak akan mendapatkan nya lagi

Imel menghitung semua orang yang sudah mendapatkan tiket itu, dan sudah orang kelima yang mendapatkan nya. Imel menghembuskan napasnya, selalu saja ia menjadi orang terakhir yang datang. Imel membalikkan badannya hendak kembali kelantai bawah sebelum suara menghentikan langkahnya

"IMELDA!"

Suara itu, suara yang Imel sudah sangat hapal, ia membalikkan badannya dan melihat bahwa sudah tidak ada siapa-siapa lagi disana, hanya ada dirinya beserta B4 dan juga Cantika. Imel melihat kearah Daffa yang tersenyum manis lalu menggerakkan tangan nya menyuruh Imel mendekat kearah mereka semua. Tanpa ragu, Imel langsung melangkah mendekat. Imel selalu merasa terintimidasi jika menatap mata Lio, berbeda jika menatap mata Daren pasti selalu ada ketenangan di dalamnya

"Apa?" Tanyanya. Memang tidak sopan sih, kan mereka lebih tua dari Imel. Namun biarkan lah Imel juga bukan murid baik-baik

Cantika mendekat "Ardel gak kesini?"

Imel menggelengkan kepalanya "dia gak akan mau ikutan acara kaya gini. Lagipula kalo ikut, siapa nanti yang jaga ibunya dirumah sakit?"

"Ibu Ardel sakit?" Imel menatap Lio lalu mengangguk setelahnya "dan bapaknya bahkan kalian sendiri yang nyebarin rumor nya"

Imel menatap Lio yang berjalan mendekat kearahnya "kasih ini sama temen lo. Dan jangan bilang dari gw, karena gw yakin dia gak akan mau nerima kalo tau dari gw"

"Bukannya udah full ya lima?"

Cantika mengangguk lalu tersenyum manis "tapi karena gw yang mau ngundang Ardel, jadi mereka lebihin dua tiket"

"Dua?" Beo Imel

"Satunya buat lo. Gak mungkin kan kita undang Ardel tanpa udang sahabatnya" jawab Cantika berbarengan dengan Daffa yang menyodorkan tiket padanya

Imel tersenyum hingga matanya menyipit "gw seneng. Makasih. Tapi, gimana sama ibu Ardel?"

"Bilangin sama dia, sebagai permintaan maaf gw karena udah nyebar rumor tentang bapaknya, gw bakal urus masalah itu"

Imel tercengang. Ini beneran seorang Lio? Adelio? Yang terkenal dengan kekejamannya? Namun kali ini berbuat baik pada musuhnya?

Lio yang mengerti tatapan menggoda yang sebentar lagi akan diberikan oleh Imel langsung mengangkat suaranya kembali "gw cuma merasa bersalah! Gak lebih"

Imel dibuat menganga lagi kala melihat Daren dan Kevin yang tersenyum dilanjut dengan Daffa lalu tidak lama kemudian Cantika juga ikut, sungguh bukan hanya wajah yang menawan, namun jika mereka tersenyum rasanya Imel tidak ingin mengedipkan matanya barang sedetikpun

"Kalian ganteng banget" ucap Imel tanpa sadar membuat senyum mereka luntur dan digantikan dengan tawa yang membuat kaki Imel lemas "gak kuat gw mas gak kuat!" Gumamnya pelan

Daffa berjalan mendekat "udah sana kasih info itu ke Ardel. Kalo dia gak mau, ya harus mau, itu tugas lo" Imel mengangguk lalu melambaikan tangannya kearah Daffa yang di respon baik oleh Daffa kali ini

"Ternyata Lio gak seserem yang diliat Del. Kalo dia ketawa duh adem banget suaranya merdu gimana gitu Del yaallah"

Ardel hanya mengedikkan bahunya, lalu mengambil satu tiket yang ada di tangan Imel yang sebelumnya ia tolak. Liburan gratis ada di depan mata, kapan lagi kesempatan seperti ini? Tahun depan? Bahkan B4 sudah lulus. Lagipula ia hanya menerima karena Lio akan bertanggung jawab atas ibunya selama ia ada di Hawaii




.
.
.
.
.
.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

To be continue

....

The Cools GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang