#24#

790 63 0
                                    

~kehidupan tidak akan menarik jika kita tidak membuatnya menarik~

Happy Reading 🤗

***

Lio duduk sambil menatap kearah depan, ia melihat jajaran jaket yang berada di depannya. Lalu ia menunjuk salah satu jaket berwarna navy untuk diambilkan oleh pelayan yang melayaninya. Lio mengacak rambutnya dan berlalu keluar dari walk in closet nya ia membenarkan letak jam tangan yang ada di lengannya dan menghirup napas dalam-dalam

"Ka gw pergi" ucap Lio pada Adel juga Arkan yang sedang berada di ruang keluarga tengah menonton tv

"Hati-hati"

Lio kembali melihat deretan kunci mobil yang digantung di dinding dan memilih mobil yang sering ia pakai keluar. Lio memutar-mutar kunci mobilnya dan menyuruh satpam untuk membukakan pintu dengan cara berkomunikasi menggunakan alat yang memang khusus untuk mereka. Lio melambaikan tangan pada pelayan yang membungkuk kearahnya

"

Menghitung bulan gw ada di Indonesia" gumam Lio sambil melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi

Lio memberhentikan mobilnya di depan sebuah gang kecil, ia sebenarnya tidak terlalu suka dengan daerah kumuh seperti ini namun bagaimanapun ini adalah lingkungan tempat tinggal Ardel, dan malam ini ia akan mengajak Ardel keluar kemana yang ia mau saja

Lio mengernyitkan dahinya ketika melihat sebuah motor di depan kontrakan, namun ia mengangkat bahunya acuh dan segera mengetuk pintu rumah Ardel tiga kali. Lio memegang engsel pintu nya dan ternyata tidak dikunci, ia menyembulkan kepalanya dan melihat banyak pakaian berserakan dimana-mana

"Del" panggil Lio sambil melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah kontrakan itu

Lio menatap jijik pada pakaian dalam yang sepertinya milik wanita. Lio membuka matanya lebar ketika mendengar suara desahan wanita dari ruangan yang Lio ketahui itu adalah kamar mendiang ibunda Ardel, tante Rani. Lio mendekat dan hampir membuka pintu jika saja tidak ada yang memegang pundaknya tiba-tiba

"Gosh!" Ucap Lio sedikit keras

Ardel terkikik "sorry. Gw tadi abis dari luar gak kuat denger nya"

Lio menatap wajah Ardel dekat dan menyentuh sudut bibir Ardel "bibir lo kenapa?"

Awalnya Ardel syok, namun ia tersenyum lalu menggeleng "bukan apa-apa"

"Lo berdua udah ganggu kenikmatan gw anak muda!" Lio dan Ardel tersentak ketika melihat sepasang pria dan wanita yang keluar dengan pakaiannya yang acak-acakan

Lio menatap pria paruh baya di depannya dengan tatapan bingung "om siapa?"

Pria itu nampaknya sedikit tersinggung "bocah kurang ajar! Yang ada gw yang nanya. Lo siapa? Kenapa bisa ada di rumah gw?"

"Oh" angguk Lio yang mulai paham bahwa pria paruh baya yang di depannya ini adalah Adi, ayah dari Ardel

Wanita pirang itu tersenyum nakal kearah Lio lalu berjalan sok seksi menghampiri Lio "hai tampan"

"Putra" sahut Lio cepat

Wanita itu salah tingkah, sedangkan Ardel yang diam dari tadi mulai menarik tangan Lio karena muak dengan tingkah kecentilan wanita di depannya ini

"Dia siapa Della?" Tanya Adi

Ardel menatap jengah "Lio, temen Ardel"

"Cari temen itu yang baik! Jangan berteman sama orang yang tidak tau sopan santun masuk rumah orang sembarangan kaya maling"

The Cools GuyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang