Chapter 17

952 115 12
                                    

Karena rasa mual yg terus menyerang mu Dazai memutuskan untuk membawamu ke dokter dan menitipkan Mayumi pada Yuki.

"Mama Papa, cepat lah pulang." Ucap Mayumi saat akan melepas kepergianmu.

"Tenang saja Mayumi Chan, Mama dan Papa tidak akan pergi terlalu lama meninggalkan dirimu." Ucap Dazai.

"Seperti biasa Osamu Kun selalu bisa meyakinkan orang lain." Batinmu.

"Janji?" Mayumi mengangkat kelingkingnya.

Dazai kemudian menautkan kelingkingnya dengan kelingking mungil Mayumi.
"Janji..."

Kalian pun berjalan meninggalkan Mayumi dan Yuki.

"Nee Mayumi Chan ayo masuk." Ajak Yuki.

"Hm..." Sahut Mayumi.

••••

"Aaa kenapa bocah ini ada di sini?" Tanya Chuuya yg baru saja pulang dari misinya.

"Oh itu Dazai San dan (y/n) san sedang ke dokter jado mereka menitipkan anak ini pada ku." Jawab Yuki.

Apa yg dirasakan anak kecil saat bertemu orang yg belum akrab dengannya. Tentu saja ia akan merasa malu atau takut dan itulah yg dirasakan Mayumi saat ini.

Mayumi yg tadinya lincah kini menjadi senyap bahkan dia enggan menatap ke sekitar.

"Ara... Mayumi Chan apa kau mengantuk?" Tanya Yuki.

"Ticak..." Jawabnya.

"Kau lapar ya? Bagaimana kalau kita makan kue?" Tawar Yuki.

Mendengar kata 'kue' rasanya Mayumi terus melupakan perasaan takut dan malunya itu dia langsung menatap Yuki dengan antusias.

"Hoo baiklah, ayo kita belanja kue biar Paman Chuuya yg traktir kita." Yuki mengatakan itu dengan penuh rasa bahagia, bahagia karena bisa mengerjai chuuya.

"Aku tidak setua itu, sialan." Gerutu Chuuya.
Yuki hanya terkiki karena usahanya berhasil.

••••

"Ini memalukan, seorang eksekutif yg harusnya datang ke bar malah berada di toko kue." Gerutu Chuuya.

"Oh ayolah Paman Chuuya tersenyumlah sedikit." Yuki berkata dengan nada mengejek.

"Lama-lama kau sama saja seperti Dazai Sialan itu." Ucap Chuuya. Yuki hanya menjulurkan lidahnya mengejek kekasihnya yg tukang marah itu sedangkan Chuuya dia semakin kesal.

"Bagaimana Mayumi Chan?" Tanya Yuki.

"Enak." Jawab Mayumi.

Kurang lebih 1 jam Mayumi, Yuki dan Chuuya ada di toko kue.
Karena Chuuya sudah marah-marah akhirnya Yuki memutuskan untuk keluar dari toko kue.

"Sial harusnya aku gunakan uang ku untuk membeli wine bukannya gumpalan padat berbentuk aneh memiliki rasa manis yg disebut kue. Cih...." Gerutu Chuuya.

"Chuuya lebih mencintai Wine." Komentar Yuki.

••••

"Bagaimana keadaan (y/n) dokter?" Tanya Dazai.

Dokter yg memiliki nama Hana hanya tersenyum menatap secarik kertas.

"Istri anda hamil." Sekiranya itulah yg dokter hana katakan.

"Hamil?" Kau cukup terkejut tapi Dazai hanya tersenyum.

"Ya anda hamil." Tegas sang dokter.

"Kurasa itu sudah jelas (y/n) chan. Ayo pergi." Ajak Dazai dan ia langsung menarik mu kelir dari ruangan dokter.

••••

"Aaarggghhhh......." Kekesalan seorang Nakahara Chuuya ia lampiaskan pada pohon yg tak betsalah.

Siapalagi kalau bukan Yuki yg selalu bisa membuat pria sinoper itu merasa kesal. Namun anehnya Chuuya masih tak bisa meninggalkan Yuki.

"Sudah lah... Aku hanya bercanda loh.." Ucap Yuki dengan santainya.

Saat hendak menggunakan ability entah mengapa kekuatannya itu tak berpengaruh pada pohon di depannya.
Sampai seorang chuuya merasakan ada tangan kecil yg menyentuh kakinya.

Yuki dan Chuuya awalnya terkejut dengan apa yg terjadi barusan.

"Bocah ini, apa dia menetralkan kekuatanku?" Batin Chuuya

"Apa dia punya kekuatan milik Dazai San?" Batin Yuki penuh tanya.

"Jangan dipukul lagi.... Nanti pohonnya sedih." Itulah yg dikatakan Mayumi.

••••

"Bagaimana jalan jalannya? Paman Chuuya tak menyakitimu kan Mayumi Chan?" Tanya Dazai.

"Diam kau Dazai Sialan." Ucap Chuuya.

"Jalan jalannya seru. Paman Chuuya baik." Jswab Mayumi.

"Yuki Chan, Onii San terimakasih sudah menjaganya hari ini." Ucapmu.

"Tidak masalah." Jawab Yuki.

"Ayo masuk Mayumi Chan." Ajakmu.

"Oi Dazai..." Chuuya menghentikan Dazai yg hendak melangkah masuk ke dalam rumahnya.

"Nani?"

"Anakmu itu, dia memiliki ability yg sama sepertimu. Apa kau sudah tau?" Tanya Chuuya.

"Tentu saja karena aku Ayahnya kan." Jawab Dazai dengan ekspresi yg  sulit diartikan.

"Ayo pulang Chuuya Kun." Ajak Yuki.

Dazai hanya menatap kepergian mereka lalu ia mengalihkan pandang ke langit senja.

"Ternyata dia mewarisi kekuatan ini." Batin Dazai.
"Yah apa boleh buat." Lanjutnya.

.

..

.
TBC

You Are Only Mine (Dazai Osamu X Reader) (C) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang