Chapter 30

853 71 21
                                        

Tubuh yg semula mendingin perlahan menghangat. Di sela tangis kesedihan seseorang yg teramat mencintai terdengar suara yg lembut dan menyadarkan dari tangisnya.

"Osamu Kun..." Panggilmu saat pria beriris hazel itu masih memeluk dan menangisi mu.

Seketika Dazai menghentikan tangisnya dan melonggarkan pelukannya.
"(Y/N) Chan?" Panggilnya sambil menatapmu penuh dengan rasa tak percaya.

Chuuya yg sedari tadi meratapi kepergianmu dalam lamunannya ikut menatapmu.

"(Y/N) kau belum?" Chuuya bertanya padamu dengan nada terkejut.

"Mmm..." Kau hanya mengangguk sambil melemparkan senyummu pada dua orang pria yg sedari tadi menangisi kepergianmu.

"Syukurlah.... Syukurlah (y/n) chan." Dazai berucap sambil memelukmu.

"Putriku, ingat tugasmu." Suara ibu mu kembali berputar di benakmu.

Kau segera bangkit dari duduk mu dan berdiri menatap singgasana yg ada tepat di hadapanmu.

"(Y/N) Chan kau, kau ke mana?" Tanya Dazai.

Tanpa menjawab kau segera menghampiri singgasana yg ada di hadapanmu dan berjalan ke arah belakang kursi singgasana.
Di sana terdapat sebuah bola yg memancarkan cahaya.

FLASHBACK ON

"Dengarkan ibu, saat kau menemukan kristalnya kau harus memadamkan cahaya dari bola itu. Tapi, saat cahaya itu padam, seluruh daerah yg ada di sekitar istana akan gelap."
Jelas ibu mu.

"Lalu setelah itu?" Tanyamu.

"Setelah itu, bola itu akan terbuka di sana ada liontin kecil berbentuk hati. Ucapkan mantra yg ada di bola yg terbuka tadi." Lanjut ibumu.

END FLASHBACK

Sentuhan mu pada bola itu membuat cahayanya berpendar, seluruh tempat di istana itu bercahaya dan cahayanya menuju ke arah mu tepat pada bola itu.

"Tidak ku sangka, bola ini memiliki energi yg kuat." Gumammu.

"Setelah cahaya itu terkumpul...." Ucap Ibumu.

"Bola kristal, ini akan pecah." Lanjutmu.

Tak lama bola itu mulai terbelah dan menjadi dua bagian. Benar saja di dalam terdapat liontin berbentuk hati.

Saat kau mengambil liontinnya dan mengucapkan matra rahasia maka padamlah liontin itu dan semua yg ada di sekitar istana menjadi gelap.

••••

"Apa yg terjadi?" Tanya Dazai.

"Tempat ini akan hancur." Jawabmu.

"Kalau begitu kita harus pergi dari sini." Jawab Dazai.

Saat Dazai menarik tanganmu kau hanya bisa menahannya.

"Kenapa (y/n) chan, apa kau tidak ingin ikut?" Tanya Dazai.

"Maaf, Osamu kun. Aku tidak bisa ikut denganmu aku harus pergi." Jawabmu.

"Kenapa?" Tanya Dazai.

"Maafkan aku Osamu Kun."

Kau menyilangkan tanganmu di depan dada dan menutup matamu.

"Istana tersembunyi, istana di balik awan. Aku memintamu untuk membukakan jalan pulang untuk orang yg kucintai dan kakakku." Kau mengucapkan mantra sambil menitikan air mata.

Terbukalah jalan tepat do bawah Dazai dan chuuya membuat mereka terjatuh pada lubang dimensi.

"(Y/N) CHAAAAN....." Teriaknya begitu lantang dan mampu menggugurkan air matamu.

"Osamu kun, gomen'nasai. Aku mencintaimu." Ucapmu.

••••

"Dazai san... Chuuya kun.... " Panggil seseorang sambil menggoyangkan tubuh keduanya.

Dazai segera membuka matanya dan melihat ke sekeliling, begitu juga dengan Chuuya.

"(Y/N) Chan di mana?" Tanya Dazai.

"(Y/N) Chan, bukankah dia masih diculik?" Tanya Yuki.

"Cih...." Dazai menunduk.

"Kenapa kau meninggalkan ku lagi?" Tanpa sadar air katanya kembali terjatuh.

"Aku benci mengatakan ini, tapi..." Chuuya menaruh tangannya di atas bahu Dazai.

"Kau masih memiliki Mayumi yg harus kau jaga." Ucap Chuuya.

Dazai hanya menatap pria berrambut senja di hadapannya.

••••

"Papa....." Panggil Mayumi.

Dazai menyambut gadis kecil itu dan memeluknya erat.

"Papa, Mama di mana?"

Oh inilah pertanyaan yg Dazai tak mampu menjawabnya. Baru kali ini dia tak bisa berbicara.

"PAPA?"

"Mama..... Dia, di-dia...."

"Mama sudah pergi..." Sahut seseorang dari arah belakang.

"Paman Chuuya ?"

"Chuuya kun apa apaan kau ?" Yuki bertanya sambil menyikut bahu kekasihnya.

Chuuya menghampiri Mayumi dan berjongkok di depannya menyamakan tingginya dengan gadis kecil yg sudah ia anggap seperti keluarganya.

"Apa maksudnya?" Tanya Mayumi.

"Mama, sudah berada di sana." Chuuya menunjuk ke arah langit dan gadis jecil itu menatap ke arah langit.

"Kenapa?" Tanya Mayumi.

"Aaa.... Ada yg jauh lebih saya pada Mamamu." Sahut Dazai.

"Boleh Mayumi ke sana juga paman?" Tanya Mayumi.

"Tentu, tapi tidak hari ini." Jawab Chuuya.

"Kapan?" Tanya Mayumi.

"Saatnya nanti, kita pasti bertemu lagi dengan Mama." Sahut Yuki.

"hontōdesuka?" Tanya Mayumi antusias.

"Hm..." Sahut ketiganya.

"Tapi sekarang, Mayumi harus jadi anak baik yg mau mendengarkan ucapan Papa, Paman Chuuya dan juga Bibi." Ucap Yuki.

"Mmm...." Jawab Mayumi.

.
.
.
.
.

.

The End

You Are Only Mine (Dazai Osamu X Reader) (C) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang