Tentang Gino

553 101 28
                                    

Namanya Gino Nazarie Favian.

Dia biasa dipanggil Gino, remaja yang saat ini menduduki bangku kelas 3 SMA. Seperti remaja pada umumnya, Gino kerap membolos, cari gara-gara dengan guru. Ngutang di kantin, serta tertidur saat guru tengah menjelaskan.

Meskipun begitu, Gino cukup pintar di sekolahnya, ia berbakat dibidang memasak, jangan bertanya bagaimana rasa masakan buatannya. Karena yang pasti, masakan buatan Gino tidak kalah enak dengan makanan yang dijual di restoran-restoran mahal.

Itu mengapa, cita-cita Gino adalah, ingin menjadi suami yang serba bisa.

Gino memiliki empat teman setia, mereka sudah cukup lama berteman dengan Gino. Brian, Biru, Milka, dan Salma. Empat orang yang tahu betul bagaimana sosok Gino.

"Gue nggak paham deh, maksud lo gimana sih?" tanya Milka.

Saat ini, mereka berlima tengah berkumpul di kantin guna mengisi perut mereka yang sedari tadi sudah protes minta diisi.

"Gomir Milk, gomir!" ucap Brian.

"Gomir apaan sih?" tanya Salma.

"Gomir apaan Gin?" Brian bertanya pada Gino yang nampak tengah memasukkan es batu ke dalam soto panasnya.

"Goblok mikir," balasnya dengan senyum lebarnya.

"Kebalik dong anjir, harusnya mikir goblok bukan goblok mikir," koreksi Salma.

"Terus singkatannya nanti jadi apa?" tanya Biru.

"Migor lah," balas Salma ngegas.

"Ya kalau migor jatohnya jadi mie goreng tolol!" ucap Brian sambil menoyor kepala Salma.

"Gue sunat pake golok lo Bri!" kesal Salma tak terima.

"Sini, sok-sok an aja lo mau nyunat gue. Gue buka baju aja lo tutup mata!" ledek Brian.

"Itu aurat goblok!" umpat Salma.

"Udah deh, ribut mulu. Herman gue, jadian aja sono," kata Biru.

"NAJISSSS!!" ucap mereka berdua kompak.

"Brisik!" kesal Milka.

"Noh Gin, dicariin bini lo," lanjutnya.

Semua menoleh ada sosok Mentari yang tengah berjalan menghampiri Gino.

"Ikan Teri datang," cibir Biru pelan.

"Ayang," panggil Mentari manja.

Gino masih tak menoleh, dirinya masih sibuk mendinginkan sotonya.

"Kemaren aku ke mall, lihat ada sepatu bagus banget Yang. Nanti pulang sekolah kita beli, ya?" ucapnya bergelayut manja di lengan Gino.

"Beli sendiri, manja banget sih lo," ucap Milka pedas.

"Diem lo susu!" ketus Mentari.

"Susu gundulmu melayang ha! Nama gue Milka! Nggak ada kata susu di nama gue, ngerti nggak lo! Dasar Ikan Teri!" kata Milka tak terima.

"Ayang, tuh temen kamu mulutnya sembarangan. Main ganti-ganti nama aku," adu Mentari.

"Gin, gue izin mutilasi pacar lo abis ini. Makasih," ucap Milka sembari menusuk bakso menggunakan garpu.

"Tenang Milk, gue bantuin lo. Oke?" kata Salma.

"Psikopat," ucap Brian pada Biru.

"Nih, Gino kasih dompet sama isinya. Habisin aja," kata Gino sembari menyerahkan dompet kulit bewarna hitam.

Crazy Boyfriend 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang