RUANG tamu yang tadinya sepi mendadak jadi ramai karena diisi oleh Gino dan teman-temannya. Jangan lupakan Dian juga.
"Ini salah, jawabannya itu setengah akar tiga," ucap Dian mengoreksi jawaban milik Brian.
"Coba dihitung ulang," lanjutnya.
Brian mengangguk.
"Cha, coba koreksi punya Eno. Udah selesai nih," ucap Gino sembari menyerahkan bukunya pada Dian.
"Kak Dian ini, udah cantik. Pinter pula, beruntung banget Bang Langit bisa jadi pacarnya Kak Dian," puji Salma.
Dian yang mendengar itu tersenyum, "ada kurangnya juga Sal," balasnya.
"Tuh Gin, Blue, cari pacar tuh yang kaya Kak Dian. Jangan siluman cabe lu pacarin, untung kagak. Gulung tikar iya," ucap Milka.
Entah mengapa, Dian merasa ada yang aneh begitu mendengar jika Gino sudah memiliki pacar. Seperti ada rasa kecewa.
"Kalau Kak Dian jomblo juga bakal gue pacarin," sahut Biru.
"Kak Dian yang nggak mau lo pacarin," sarkas Salma.
"Cemburu bilang aja kali Mon," ucap Biru.
"Najis gue cemburu sama lo, mending Revan kemana-mana," balasnya.
"Nggak ada kepastian weh, bangga amat," ledek Biru.
"Gapapa sekarang nggak ada kepastian. Tunggu lima tahun ke depan, gue kasih lo undangan nikahan gue dama Revan," ucap Salma.
"Aamiin," ucap Dian mengaamiini.
"Nih Gin, bener semua. Ada satu yang kurang tepat, kamu pake cara sendiri ya?" lanjut Dian.
"Hehe, iya Cha," balas Gino sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kalian kan udah kelas tiga, belajarnya harus sungguh-sungguh, biar nanti gampang masuk universitasnya," ucap Dian.
"Iya Kak, siap!" balas Milka penuh semangat.
"Milka nanti mau jadi bidan aja," ucapnya.
"Salma mau psikolog," ucap Salma.
"Bahasa Inggris nya tuh Sal," ucap Dian.
"Iya Kak, dari SMP udah mulai les bahasa Inggris kok," balas Salma.
"Bagus, Milka juga. Belajarnya juga harus lebih giat lagi, biar lolos seleksi," kata Dian.
"Siap Kak!"
"Kalau kalian bertiga? Mau kemana habis ini?" tanya Dian.
"Doain ya Kak Dian, mau masuk sekolah pelayaran," balas Biru.
"Kenapa enggak dari SMA aja?" tanya Dian.
"Nih, diseret sama empat cindil, katanya kalau mau pisah biar nanti aja kalau udah lulus SMA," balas Biru.
Dian terkekeh, "Aamiin, Kak Dian doain yang terbaik buat kalian."
"Kalau Brian sih, mau jadi Abdi Negara," ucap Brian.
Memang sih, tubuh Brian memang bagus, dia juga cukup pintar. Pasti tidak akan mengalami kesulitan jika akan mendaftar.
"Spesifiknya, mau jadi apa Bri?" tanya Salma.
"Polisi," balas Brian mantap.
"Sengaja banget, biar nanti pas udah gede nikahnya sama Milka," ucap Biru meledek.
"Lah kok?" tanya Milka bingung.
"Lo kan katanya mau jadi bidan, terus Brian juga mau jadi polisi. Cocok dong," balasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boyfriend 2
Teen FictionJANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! Sequel of Crazy Boyfriend... Silakan baca Crazy Boyfriend terlebih dahulu sebelum baca cerita Crazy Boyfriend 2... Crazy boyfriend 2 Perjalanan cinta dua manusia yang berbeda usia, perjalanan cinta segitiga yang...